Harga Saham di Wall Street Anjlok

VIVAnews - Semua indeks harga saham di bursa Wall Street kembali melemah di akhir perdagangan Rabu sore waktu New York, 7 Januari 2009 (Kamis pagi WIB). Padahal sehari sebelumnya, indeks ditutup menguat dengan indeks saham industri Dow Jones yang berhasil menempati level 9.000.

Namun dengan munculnya peringatan dari perusahaan besar teknologi Intel Corp. tentang kondisi buruk perusahaan, dan adanya bukti-bukti bahwa tingkat pengangguran akan bertambah, mengakibatkan indeks saham mengalami penurunan terbesar dalam satu bulan terakhir.

Kondisi suram tersebut mengirim indeks saham industri Dow Jones anjlok 245,40 poin (2,72 persen) ke level 8.769,70. Ini adalah penurunan terbesar Dow sejak 1 Desember 2008. Indikator saham selain Dow mengalami hal serupa. Indeks Standard & Poor 500 anjlok 28,05 poin (3 persen) ke posisi 906,65. Penurunan indeks S&P 500 ini juga merupakan penurunan terbesar sejak 1 Desember 2008.

Indeks gabungan Nasdaq jatuh 53,32 poin (3,23 persen) ke posisi 1.599,06. Indeks saham perusahaan bidang teknologi ini jatuh karena terpengaruh penurunan saham Intel. Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil Russell 2000 melemah 17,61 poin (3,42 persen) ke posisi 497,10.

Joe Saluzzi, wakil direktur Themis Trading LLC, mengatakan pasar saham hanya bereaksi terhadap berita buruk yang muncul sepanjang hari. "Berita buruk itu sangat memukul sehingga pejuang kalah," kata Saluzzi. Pihak Intel mengatakan bahwa penerimaan kuartal keempat diperkirakan akan jatuh lebih dalam daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Nilai mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lain jatuh, dan harga emas juga turun. Minyak mentah jenis light sweet jatuh US$ 5,95 (12 persen) ke posisi harga US$ 42,63 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di bursa luar AS, indeks Nikkei (Jepang) meningkat 1,74 persen, dan indeks Hang Seng (Hong Kong) jatuh 3,37 persen. Indeks FTSE 100 (Inggris) turun 2,83 persen, indeks DAX (Jerman) turun 1,77 persen, dan indeks CAC-40 (Prancis) 1,48 persen. (AP)

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Dokter sekaligus influencer, Qin Huilan tampil di ajang Paris Fashion Week.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Di usia yang tak muda lagi, Qin Huilan baru saja memulai debut di runway Paris Fashion Week. Qin Huilan berjalan di peragaan busana Miu Miu Fall/Winter 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024