Sarijaya Dicurigai Sejak Tiga Minggu Lalu

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah mencium gelagat mencurigakan dari Sarijaya semenjak tiga minggu lalu. Ada yang aneh dalam laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD).

Keanehan itu terlihat dari perbedaan laporan dari yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia dengan data yang dilaporkan ke Kustodian Sentral Efek Indonesia.

"Biasanya beda sedikit itu karena salah catat dan langsung di koreksi. Tapi kali ini kita lihat ada yang mencurigakan. Lalu mulai diinvestigasi," kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany di Jakarta, Rabu 7 Januari 2008 malam.

Berdasarkan kecurigaan itu, Bapepam-LK kemudian memanggil direksi untuk dimintai keterangan. Dari kesaksian direksi, nama Herman Ramli pun disebut-sebut telah meminjam uang kepada Sarijaya. Pinjaman itu kemudian disebut sebagai piutang perusahaan. Dari hasil pemeriksaan ternyata terdapat 17 rekening yang ditelusuri atas nama Herman Ramli.

"HR yang buka, nah di sini penyimpangannya. Ketahuan kan dia yang pegang itu duit, berarti dia yang harus mengembalikan duit," kata Fuad. Fuad mengaku lega, karena kasus itu cepat tercium, sehingga tidak membesar seperti kasus Bank Century yang menyeret PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia. Modusnya pun sama penggelapan dana nasabah.

Herman kemudian ditangkap pada 24 Desember 2008 lalu dan kini mendekam di tahanan Mabes Polri setelah menggelapkan uang milik 8.000 nasabah Sarijaya sebesar Rp 240 miliar. Aset pribadi dan perusahaan juga sudah dibekukan.

Sebagai buntutnya, Bapepam-LK meminta Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara kegiatan transaksi yang dilakukan Sarijaya. Suspensi dilakukan sejak 6 Desember 2008 lalu.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung
Lokasi penemuan jasad EV, korban pembunuhan oleh tantenya di Tangerang

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

Seorang perempuan berinisial LN (40) ditangkap usai membunuh keponakannya inisial EV yang masih berusia 7 tahun.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024