VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menilai angka golput pada pemilihan legislatif dan presiden mendatang diperkirakan mencapai hingga 50% dari daftar pemilih tetap sebanyak 29.040.008 orang.
Menurut Ketua KPU Jabar Ferri Kurnia Rizyansyah, kondisi tersebut akan membuming pada tahun 2009, bila pemerintah tidak dapat mengakomodir kepentingan hajat hidup orang banyak.
"Kecenderungan trendnya bisa terjadi mengikuti angka golput pelaksanaan pilkada," ujarnya kepada VIVAnews di ruang kerjanya, Kamis 8 Januari 2008.
Faktor eksternal seperti krisis global yang dapat menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan juga terjadinya PHK masal, dapat berefek terhadap suksesnya pemilu. Sehingga respon masyarakat untuk datang ke TPS, akan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Hal itu bisa menimbulkan empati masyarakat politik. Kalau sudah seperti itu, yang dikhawatirkan, masyarakat tidak lagi berpikir berdemkrasi dan siapa pemimpinnya," ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat dengan cepat mengambil sikap untuk memikirkan kepentingan ekonomi masyarakat. "Mudah-mudahan pemerintah dapat konsen memikirkannya sehingga pemiludan ekonomi Indonesia bisa sukses," harapnya.
Namun bila hal itu bisa diatasi, tambah Ferri, pihaknya optimis angka partisipasi pemilih di Jawa Barat dapat mencapai sekitar 80% seperti pemilu lalu.
Laporan: Sigit Zulmunir | Bandung
Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa
Sebuah video menunjukkan pengendara mobil Ford Fiesta memaksakan diri untuk melewati jalur kawasan Bromo. Namun, berakhir nahas.
