Tambang Intan PHK Ratusan Karyawan

VIVAnews -- Sebuah perusahaan tambang intan, PT. Galuh Cempaka yang berlokasi di Bandarbaru, Kalimantan Selatan, sudah dua pekan berhenti beroperiasi. Kini ratusan karyawannya mula diberhentikan.

Proses pengurangan tenaga kerja itu sudah terjadi sejak awal Januari 2009. Masalahnya, perusahaan investor asing group Gems Diamond yang berpusat di London, Inggris, ini juga terkena dampak krisis ekonomo global.

Perusahaan ini terpuruk sejak harga intan di pasaran dunia anjlok hingga 70 persen, mereka merugi terus. Sebelumnya, harga intan 330 dolar per karat, kini menjadi 88 dolar per karat. Karena itu, mereka berhenti beroperasi.

"Untuk sementara perusahaan hanya bisa merawat mesin sambil menunggu krisis," kata Harry Suharsono, Presiden Direktur Galuh Cempaka. "Sambil menunggu krisis ini kembali normal." Dia memperkirakan, jika dalam enam bulan ini krisis tak pulih maka perusahaannya gulung tikar.

Galuh Cempaka yang memiliki luas konsesi hampir tiga ribu hektar ini selama empat tahun. Perusahaan tambang intan modern dan satu-satunya di Indonesia ini tiap tahun mampu berproduksi lebih dari 100 ribu karat intan.

Kehadiran perusahaan ini telah membuka peluang kerja bagi penduduk setempat. Kini setelah diberhentikan, warga mulai mengalihkan upaya mencari rezekinya dengan mendulang emas di saluran limbang buangan tambang.

Laporan : Yedi Yulistiadi (ANTV) | Banjarbaru

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menghadiri peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke - 28, di Balai Kota Surabaya pada Kamis, 25 April 2024. Menur

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024