VIVAnews - Manajemen Qatar Telecom (Qtel) telah memasukkan surat pendaftaran untuk pelaksanaan penawaran tender (tender offer) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
"Pelaksanaan bisa minggu depan, sekitar tanggal 16 Januari," kata Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany, di kantornya, Kamis 8 Januari 2009.
Menurut Fuad, dana untuk pelaksanaan penawaran tender itu sekitar sekitar Rp 8 triliun. "Tapi, investor belum tentu akan menjual sahamnya," ujar dia.
Sebelumnya, Qatar Telecom siap membayarkan harga penawaran tender saham publik PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 7.388 per unit. Qtel menyambut positif klarifikasi yang diberikan pemerintah Indonesia terkait persyaratan penawaran tender tersebut.
"Kami gembira dapat melangsungkan tender offer dengan keutuhan unit usaha terintegrasi Indosat," kata Pimpinan Qtel Group dan Presiden Komisaris Indosat HE Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani dalam siaran pers yang disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 Januari 2009.
Menurut Sheikh Abdullah, keputusan tersebut menempatkan Indosat dalam posisi lebih baik untuk bersaing secara agresif. "Sekarang kami merasa lebih yakin dan nyaman untuk membayarkan harga tender offer Rp 7.388 per lembar sesuai yang disetujui," ujar dia.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta Departemen Komunikasi dan Informatika mengizinkan Qtel memiliki hingga 65 persen saham Indosat. BKPM juga menghilangkan persyaratan sebelumnya yang mengharuskan Indosat memisahkan unit usaha jaringan tetap menjadi perusahaan terpisah.
Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina
Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa menerapkan hukuman mati kepada tahanan Palestina adalah solusi tepat untuk mengatasi masalah kepadatan penjara.
