Banjir Majene, Ratusan Rumah Tergenang

VIVAnews - Setelah diguyur hujan lebat malam hingga pagi hari tadi, sejumlah wilayah di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat terendam banjir. Ratusan rumah dilaporkan tergenang akibat air hujan yang tidak pernah berhenti hingga 12 jam itu.

Farid, salah seorang warga yang tinggal di Pakkola, Kabupaten Majene mengatakan, hujan mulai turun sejak Jumat sore.  "Airnya naik sekitar jam 06.00 WITA. Itu sudah menggenangi jalan-jalan. Namun mulai masuk rumah sejam kemudian,” ujar Farid, kepada VIVAnews, saat dihubungi dari Makassar, Sabtu, 10 Januari 2009.

Ia juga mengatakan, air di depan rumahnya mencapai ketinggian sekitar 1 meter. Puluhan rumah di sekitarnya juga dilaporkan ikut tergenang hingga selutut orang dewasa. Menurut Farid, dalam sepuluh tahun terakhir, banjir memang kerap terjadi. Namun, tidak pernah masuk kedalam rumah.

Banjir juga dilaporkan menggenangi jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Majene dengan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tepatnya di daerah Lutang, wilayah perbatasan antara kabupaten tersebut. Jalan tersebut juga dikenal sebagai jalan trans sulawesi lintas barat.

Menurut Sappewali, salah seorang penduduk yang tinggal di Lutang, kecamatan Banggae, Majene, air di jalan poros utama mencapai satu meter. Hal itu membuat jalan yang panjanganya sekitar 2 kilometer itu tidak bisa dilewati oleh kendaraan, sepanjang hari ini.“Air yang mengalir deras sekali. Makanya banyak kendaraan yang tidak berani lewat,” Kata Farid kepada VIVAnews, Sabtu, 10 Januari 2009.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah tentang kerugian yang diakibatkan banjir tersebut. Beberapa kelurahan yang terletak di Ibukota Kabupaten Majene masih tergenang air. Hingga kini hujan terus turun.
 
Laporan : Zeena/ Makassar

Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah dan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024