VIVAnews -- Tim penyelamat melaporkan menemukan lagi empat korban KM Teratai Prima dalam keadaan selamat. Mereka adalah tiga penumpang dan satu anak buah kapal.
Informasi dari Syahbandar Kabupaten Majene, ke dua korban masing-masing atas nama Najamuddin, Yusuf, Rusli, dan Suwaris.
“Najamuddin adalah ABK (anak buah kapal) juru minyak, dan Yusuf, penumpang asal Bone, Sulawesi Selatan,” kata Kepala Syahbandar Majene, Jasaja Sarita kepada VIVAnews, Senin 12 Januari 2009. Rusli dari Kabupaten Pinrang, dan Suwardi dari Kota Palopo.
Jasaja menambahkan, Najamuddin ditemukan KM Sinar Bontang di perairan Cendrana pada jam 22:25 WITA tadi malam, sementara Yusuf ditemukan nelayan Pulau Panambungan. Adapun Rusli dan Suwardi ditemukan warga Pantai Batu Roro dalam keadaan pingsan.
Najamuddin kini diperiksa di Kepolisian Wilayah Parepare. Sedangkan Yusuf, Rusli dan Suwardi dibawa ke Rumah Sakit Majene. Dengan demikian, korban selamat yang berhasil ditemukan sudah 22 orang.
Adapun 18 nama lainnya adalah:
Sabir (Nakhoda)
Ahmad (ABK)
Allang (ABK)
Oppa (ABK)
Daeng Gasing (penumpang)
Saharuddin
Atti
Sumadi
Santonius
Basong
Nudialifian
Horas
Luther
Yusuf
Samsul
Baco
Padori
Julianus
Kapal Motor Teratai Prima terbalik pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar pukul 04.00 dini hari di peraiaran Baturoro, 50 kilometer dari perairan Majene. Kapal itu tenggelam, setelah sebelumnya dilaporkan terhantam angin taifun.
Kapal yang membawa penumpang sebanyak 250 orang itu bertolak dari Parepare Sabtu dengan Anak Buah Kapal (ABK) 17 orang.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat
Kedua Menteri tersebut optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia Singapura terus terjalin kuat melalui berbagai kerja sama bilateral yang potensial.
