Samudera Jajaki Bangun Terminal Rp 2 Triliun

VIVAnews - PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menjajaki proyek pembangunan terminal pelabuhan senilai Rp 2 triliun. Rencana tersebut merupakan upaya perusahaan dalam mendiversifikasi usaha untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.

Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan

Meski demikian, analis belum merekomendasikan apa pun untuk saham sektor pelayaran tersebut.

Hasil riset PT BNI Securities menyebutkan, sumber internal belum menyatakan dana yang akan digunakan untuk mendukung proyek tersebut. "Apakah menggunakan kas internal atau utang perusahaan," kata analis BNI Securites, Akhmad Nurcahyadi, dalam riset edisi Senin 12 Januari 2009.

Akhmad mengatakan, terminal tersebut memiliki masa konsesi 50 tahun dengan kapasitas 220.000 twenty feet equivalent units (TEUs). Pelabuhan tersebut juga sekaligus menjadi terminal peti kemas pertama yang dibangun pihak swasta setelah disahkannya Undang Undang Pelayaran pada April 2008.

Sementara itu, rencana Samudera Indonesia untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran dari Eropa senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,2 triliun untuk mendukung ekspansi usaha perusahaan masih dalam tahap negosiasi. Diversifikasi usaha lain juga terus dijajaki, antara lain melalui bisnis feeder, logistik, dan terminal.

"Upaya itu dilakukan melalui pembukaan hub baru dan rute potensial serta jasa fasilitas logistik dan multiterminal," ujar dia.

Pada transaksi perdagangan akhir pekan lalu, saham Samudera Indonesia ditutup pada level Rp 714 per unit. Valuasi price to earning ratio (PER) sebesar 2,66 kali atau di bawah rata rata industri 4,38 kali.

"Namun, untuk SMDR kami masih belum ada rekomendasi (not rated)," kata dia kepada VIVAnews.

Menurut dia, saat ini, saham Samudera Indonesia belum semenarik PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS), maupun PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA).

"Tapi, bila ada progress pada kinerja perseroan, seperti realisasi pembangunan terminal pelabuhan, kami mungkin akan mulai memberi rekomendasi pada saham ini," ujar dia.

Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Partai Nasdem menyatakan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah sang ketua umum Surya Paloh bertemu dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024