Super Komputer untuk Rendering Multimedia

Pada ajang CES 2009, AMD umumkan rencananya untuk membuat supercomputer yang diyakini dapat menghadirkan revolusi di bidang hiburan digital. Rencana AMD adalah, mereka akan membuat server yang akan melakukan penghitungan seluruh data dan operasi lalu kemudian mengirimkan hasilnya ke perangkat mobile. Artinya, perangkat genggam dengan spesifikasi paling rendah sekalipun akan dapat menjalankan aplikasi grafis yang intensif.

“Super komputer yang dibuat AMD berbeda dengan yang sudah dibuat sebelumnya,” kata Dirk Meyer, Chief Executive Officer AMD, seperti dikutip Electronics Engineering Herald, 10 Januari 2009. “Komputer ini didesain untuk menembus batasan petaFLOPS dan dapat memproses jutaan thread menggunakan lebih dari 1000 prosesor grafis,” ucap Meyer. Untuk membangun sistem server khusus pengolah grafis, AMD sudah bekerjasama dengan OTOY, perusahaan software asal Los Angeles, California sejak tahun 2006.

“Bayangkan menonton film menggunakan ponsel ketika sedang dalam perjalanan pulang. Setiba di rumah, Anda bisa langsung beralih ke HD TV dan melanjutkan menonton film tepat di posisi ketika Anda beralih dari ponsel ke TV. Tetapi kini Anda bisa melanjutkan tontonan dengan resolusi penuh,” kata Charlie Boswell, Director of Digital Media and Entertainment, AMD. “Bayangkan juga Anda memainkan game first person shooter di ponsel Anda menggunakan setting kualitas tampilan tertinggi yang dimiliki game tersebut tanpa perlu download dan instalasikan softwarenya di ponsel,” ucap Boswell. Teknologi super komputer itu juga memungkinkan penghematan ruang simpan dan masa pakai baterai karena semua dilakukan di server.

Beberapa perusahaan yang menyatakan berminat untuk mengembangkan teknologi tersebut bersama AMD adalah Electronic Arts, Dell, HP, dan Lucas Film. Perusahaan-perusahaan itu mengaku melihat potensi besar di bidang tersebut.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Pada presentasinya di CES 2009, AMD mendemonstrasikan game Mercenaries 2: World in Flames yang idealnya dimainkan di PC dengan prosesor dual core 2,4GHz ke atas serta RAM 2GB. Ketika dimainkan pada notebook HP Pavilion dv2 yang menggunakan platform terbaru AMD yakni Athlon Neo, game dapat dimainkan dengan sempurna.

Kabar yang beredar, sistem tersebut akan siap di paruh kedua tahun ini, tetapi belum jelas apa yang belum siap. Software atau perangkat keras supercomputer yang bersangkutan. Meski terlihat menarik, AMD tidak berkomentar seputar persoalan latency atau kelambatan aliran data. Teknologi streaming tentu membutuhkan koneksi jaringan yang cepat antara server dan perangkat yang dituju.

Kembaran Yamaha Aerox 155 di Malaysia, Yamaha NVX 155 dapat warna baru

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Yamaha NVX 155 atau yang dikenal sebagai Yamaha Aerox 155 di Indonesia kini mendapatkan pilihan warna baru di Malaysia. Ada 4 warna baru yang diberikan pada skutik ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024