VIVAnews – Untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi, selain rajin menggosok gigi, kita juga terbiasa berkumur dengan obat kumur antiseptik. Dengan obat kumur, mulut terasa lebih bersih dan segar.
Tapi, tahukah Anda, penggunaan obat kumur yang berlebihan bisa memicu timbulnya kanker mulut?
Penelitian terbaru di Australia menyebutkan bahwa obat kumur berperan besar meningkatkan risiko kanker mulut. Profesor Oral dan Gigi dari Melbourne University, Michael McCullough mengungkapkan, obat kumur yang mengandung alkohol bisa memudahkan berkembangnya sel kanker mulut.
McCullough melakukan penelitian terhadap 3200 orang, dan menemukan bahwa kadar etanol (alhokol) dalam obat kumur membuat sel kanker lebih mudah berkembang, seperti halnya nikotin.
“Tak ada risiko yang lebih besar yang menyebabkan kanker mulut selain penggunaan obat kumur beralkohol,” katanya.
Obat kumur beralkohol juga memproduksi acetaldehyde yang telah diidentifikasikan sebagai salah satu pemicu kanker di tubuh manusia. McCulloughmenganjurkan, obat kumur beralkohol sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang.
Dr Philip Stemmer dari London's Fresh Breath Clinic memiliki pendapat sama. Menurutnya, sebaiknya penggunaan obat kumur beralkohol dihentikan.
“Saya melihat tidak ada manfaatnya obat kumur menggunakan alkohol. Saya merekomendasikan obat kumur non-alkohol kepada pasien saya,” ujarnya.
Namun salah satu pihak produsen obat kumur membantah penelitian tersebut. Mereka mengatakan bahwa setidaknya 10 penelitian dalam tiga decade terakhir tidak membuktikan bahwa obat kumur beralkohol bisa meningkatkan risiko kanker mulut.
Agar lebih aman, sebaiknya Anda memilih obat kumur yang bebas alkohol. Obat kumur untuk anak biasanya bebas alkohol, sehingga aman untuk kesehatan gigi dan mulut.
