Perusakan Atas Nama Pembangunan

VIVAnews - Pembangunan katanya adalah untuk meningkatkan derajat kemakmuran dan kesejahteraan, meningkatkan kualitas kehidupan dan memanusiakan manusia. Pembangunan sejatinya juga bukan merusak, apalagi merusak atas nama pembangunan.

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebut 3,2 Juta Orang Indonesia Main Judi Online

Kenyataannya, yang kita lihat sekarang, dengan/dan atas nama pembangunan, dengan/dan atas nama kemakmuran, dengan dan atas nama peningkatan kesejahteraan, maka perusakan dilakukan.

Apakah yang dimaksud pembangunan? Apakah ada kemakmuran, apakah ada kesejahteraan, dan apakah ada sisi kemanusiaan dengan perusakan?

Budi Arie Sebut Hak PDIP Nyatakan Jokowi-Gibran Bukan Kader Lagi

Ternyata, ketika perusakan semakin parah, maka yang rugi adalah manusia yang mendambakan pembangunan untuk peningkatan kualitas kehidupan itu. Apakah ada peningkatan kualitas kehidupan ketika alam lingkungan yang ada dirusak dan menghilangkan fungsi ekosistem serta daya dukung lingkungan?

Ternyata ketika bencana terjadi, maka baru tersadar, bahwa kita adalah perusak. Tapi sebelum itu ada, maka seperti buta mata, buta hati dan buta telinga. Hutan dengan berbagai keragaman hayati (biodiversitas) dan dengan fungsi hijau penyerap karbon, resapan air dan seterusnya dialih fungsikan menjadi perkebunan skala besar atas nama kesejahteraan dan pastinya label pembangunan.

Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

Gunung yang dulunya kokoh berdiri dan hijau, di eksploitasi, tanahnya diangkut, bebatuannya digali, isi perutnya dicuri atas nama apa kesejahteraan, kemakmuran dan juga pembangunan.

Sungai yang dulunya bening dan beraneka jenis ikan dan sahabat-sahabatnya berenang, menjadi tercemar, karena atas nama kesejahteraan, kemakmuran dan pembangunan.

Apa memang benar, pembangunan sedemikian merusak? Atau karena mental rakus dan penjarah yang sudah berurat berakar di kepala dan beranak pinak di jiwa, sehingga dengan label pembangunan maka eksploitasi berlebihan dan tak kenal kasihan dilakukan ?

Mereka yang bodoh dikibuli, yang miskin jadi kuli, alam lingkungan jadi sasaran, tak peduli hutan hijau, gunung kokoh, sungai bening dan lautan yang biru, semua diterabas, yang penting untung dan laba, sehingga yang kaya semakin kaya, atas atas nama kesejahteraan, kemakmuran dan pembangunan.

Kesejahteraan, kemakmuran dan pembangunan untuk yang kaya raya, dan menyisakan hutan, lahan, gunung, sungai dan lautan yang rusak tercemar untuk yang menderita.Mudah-mudahan Tuhan mengampuni kita yang Perusak ini!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya