VIVAnews - Pemukiman elit Kelapa Gading, Jakarta Utara rawan penyakit demam berdarah dengue. Jumlah penderita mencapai 35 persen dari total penderita DBD di kawasan Jakarta Utara pada awal tahun.
Data Dinas Kesehatan Masyarakat DKI Jakarta 1-20 Januari 2009 menunjukkan, sebanyak 71 kasus DBD terjadi di Jakarta Utara. Rinciannya, Kecamatan Kelapa Gading 25 kasus, Tanjungpriok (15), Cilincing (10), Koja (12), Pademangan (3), dan Penjaringan (6).
Data yang dipaparkan Kurnianto, merupakan penderita yang tercatat di seluruh puskemas dari enam kecamatan di Jakarta Utara. Sedangkan dari 16 rumah sakit di Jakarta Utara tercatat 107 kasus DBD. Sebanyak 35 kasus ditangani rumah sakit di kawasan Kelapa Gading, dan 32 kasus ditangani rumah sakit di kawasan Tanjung Priok.
"Data dari rumah sakit belum valid. Karena bisa saja pasien yang dirawat bukan warga Jakarta Utara," kata Kurnianto, seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu 21 Januari 2009.
Sepanjang tahun 2008, kasus demam yang disebabkan nyamuk aedes aegypti di Jakarta Utara mencapai 3.841 kasus dengan lima korban meninggal lima orang. Kawasan Tanjung Priok yang tertinggi mencapai 1.105 kasus, disusul kawasan Kelapa Gading 638 kasus.
Partisipasi warga Kelapa Gading, kata Kurnianto, sangat rendah dalam melaksanakan PSN 3 M atau pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, menimbun barang bekas. Bahkan saat melakukan pengasapan (fogging), petugas tidak diizinkan masuk ke rumah warga. "Padahal, untuk pemberantasan sarang nyamuk itu harus serentak dan keseluruhan. Tidak hanya di luar rumah saja, tetapi di dalam rumah juga penting," ujarnya.
Baca juga: Hindari DBD, Peliharalah Ikan Cupang, & Atasi DBD dengan Obat Alami