Sengketa Blok Natuna

Putuskan Kontrak Exxon, Dinilai Langkah Tepat

Media Gathering ExxonMobil Lubricants Indonesia
Sumber :
  • istimewa

VIVAnews - Ekonom Faisal Basri menyatakan, ExxonMobil harus mengikuti tender ulang lapangan gas Blok Natuna D Alpha, Kepulauan Riau, jika perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat itu ingin mengelola Natuna lagi.

Staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengatakan, pemerintah telah tepat mengambil langkah menunjuk Pertamina dalam mengelola blok tersebut.

"Lapangan Natuna telah lama dibiarkan," kata Faisal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu 21 Januari 2009. "Jadi kalau pemerintah akan memutuskan (kontrak itu), putuskan saja."

Exxon telah mengantongi kontrak Natuna sejak 8 Januari 1980. Pada 1985, Exxon memperoleh perpanjangan kontrak selama 20 tahun, hingga hingga 2005.

Selama kurun itu, Exxon tak kunjung membuat Natuna berproduksi. Exxon bahkan tidak mengajukan program pengembangan lapangan seperti diwajibkan kontrak bagi hasil (PSC). 

Exxon sempat akan memperpanjang kontrak lagi hingga Januari 2009, namun Exxon tak kunjung memberi rencana pengembangan kepada pemerintah. Sehingga, berdasarkan ketentuan dalam PSC, kontrak Exxon di Natuna berakhir sendirinya pada 9 Januari 2005. Namun, Exxon mengklaim kontrak di Natuna baru berakhir pada 9 Januari 2009 lalu.

Rusia Kirim Kapal Perang Rudal Supersonik untuk Lindungi Iran dari Serangan Musuh

Mengenai pendamping Pertamina dalam pengelolaan Natuna, Faisal mengatakan, pemerintah harus bisa memilih salah satu perusahaan yang menguntungkan negara. 

Beberapa perusahaan seperti Shell, StatOil, PTT Thailand, Petronas, dan ENI telah menyatakan minat menjadi rekanan Pertamina dalam mengelola lapangan gas terbesar di dunia. 

Namun, akhirnya Pertamina telah menentukan delapan perusahaan yang masuk short list pengelola blok itu. Delapan perusahaan itu ExxonMobil, Total, Chevron, StatOil, Shell, ENI, China National Petroleum Corporation, dan Petronas.

Penampakan rudal Iran ke arah Israel di atas langit Yordania

Segini Jumlah Rudal Iran yang Dicegat AS, Inggris dan Yordania Menuju Israel

merika Serikat, Inggris, Yordania dan Perancis membantu mencegat serangan besar-besaran drone yang ditembakkan Iran ke Israel pada Sabtu malam

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024