VIVAnews - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memastikan penurunan penerimaan negara akan ditutup dari pinjaman luar negeri. Pilihan ini akan menjadi alternatif setelah Silpa dan penerbitan SUN dianggap belum mencukupi.
Padahal pada kesempatan sebelumnya Paskah menegaskan pemerintah tidak akan mendulang lagi dana dari luar negeri, dan akan mengupayakan dari penerbitan obligasi, silpa dan dana siaga.
"Kita masih harus bicarakan dulu dengan DPR untuk penambahan ini," ujar Paskah di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta Kamis, 22 Januari 2009.
Paskah mengatakan, dengan perubahan postur anggaran 2009, tingkat defisit diperlebar menjadi 2,5 persen atau senilai Rp 132 triliun. Selain itu untuk mengantisipasi krisis, pemerintah juga tidak berniat mengurangi belanja departemen/lembaga dan hanya akan mengintensifkannya untuk program-program yang bisa banyak menyerap tenaga kerja. "Kita sudah ada komitmen stand by loan (dana siaga) US$ 5 miliar. Nah sekarang kita butuh tambahan lagi US$ 3,5 miliar," ujarnya.
Sejumlah lembaga, imbuhnya, juga sudah memberikan komitmen pinjaman, seperti Bank Dunia. Namun terkait berapa besarnya, Paskah masih merahasiakan angka tersebut.
"Kita sudah ada komitmen US$ 5 miliar itu tadi, nanti itu apakah kita akan menggunakan on top dari komitmen stand by loan atau butuh tambahan nanti kita lihat semua. Yang jelas itu semua untuk menutup penurunan penerimaan selain dari Silpa dan SUN," katanya.
Paskah memastikan angka tersebut sudah tidak akan berubah, karena sudah sesuai dengan yang diasumsikan. Namun soal penggunaan dana itu, pemerintah masih harus ke DPR terlebih dahulu untuk meminta persetujuan.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Temukan update terkini Redmi K70 Ultra, dari prosesor canggih hingga desain premium. Baca lebih lanjut!
Bukan Menghina, Ini Alasan Ernando Ari Selebrasi Joget Usai Tepis Penalti Korea Selatan
Bandung
13 menit lalu
Kiper Timnas Indonesia U-23, Ernando Ari kini tengah menjadi perbincangan hangat usai menepis tendangan penalti dari pemain Korea Selatan pada laga perempat final Piala A
Penyair Joko Pinurbo Wafat, Dunia Sastra Berduka
Jatim
13 menit lalu
Joko Pinurbo wafat di Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2024, di usia 61 tahun. Ia adalah penyair kondang Indonesia. Pada tahun 2023, Jokpin meraih Achmad Bakrie Award XIX.
Peringatan Otda ke-28 ini mengusung tema Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekomoni Hijau dan Lingkungan yang Sehat. Dalam kesempatan tersebut, Norman Nugraha membacaka
Selengkapnya
Isu Terkini