Demokrat Tak Mau Melawan Keroyokan PDIP

VIVAnews -- Partai Demokrat kini membangun koalisi politik untuk Pemilu 2009 ini. "Tetapi bukan untuk melawan pengeroyokan dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)," kata Anas Urbaningrum, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, dalam pesan pendeknya kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 23 Januari 2009.

Anas juga tak menyoal pernyataan PDIP yang secara terbuka menyingkap strategi politiknya menggaet tokoh dan partai lain untuk menyeroyok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kembali bertarung dalam pemilihan presiden periode 2009-2014. Pernyataan PDIP ini disiarkan Kamis 22 Januari 2009. "Kami baru paham sekarang, rupanya PDIP maunya mengeroyok Yudhoyono," kata Anas.

Kendati demikian, Anas berkeyakinan bahwa koalisi yang dirancang Demokrat akan lebih kuat. "Dengan koalisi yang kuat dan bervisi, kami yakin Yudhoyono akan mampu menjadi capres kembali dengan modal yang memadai," kata Anas. "Pada akhirnya, rakyatlah yang menentukan kemenangan."

Anas juga mengatakan, hingga hari ini Demokrat belum menentukan siapa pasangan Yudhoyono untuk calon wakil presiden. "Partai Demokrat akan menetapkan cawapres Yudhoyono bersama partai mitra koalisi kami setelah pemilu legislatif nanti," katanya.

Dia mengkritik PDIP yang saat ini sudah menjaring sejumlah nama sebagai calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri --calon presiden dari PDIP.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

"Kami tidak seperti PDIP yang melakukan shopping cawapres banyak-banyak untuk kemudian dikerucutkan," katanya  "Menurut kami, itu mirip dengan memberikan angin surga kepada banyak orang. Padahal cawapres hanya seorang saja."

Adapun sejumlah nama calon wapres untuk Yudhoyono yang diperkirakan PDIP, menurut Anas juga hanya berupa ramalan semata. "Artinya PDIP agak bingung menentukan siapa cawapresnya, sehingga perlu melakukan survei simulatif terhadap berbagai kemungkinan pasangan Yudhoyono," katanya. "Kami tidak tahu apa dasar ramalannya."

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024