VIVAnews - Calon kuat pendamping Mega, Sultan Hamengkubuwono X jadi orang pertama yang datang ke acara pembukaan rapat kerja nasional (rakernas) PDIP Rakernas di The Sunan Hotel, Jalan Ahmad Yani, Solo, Jawa Tengah, Selasa 27 Januari 2009. Dia datang sekitar pukul 8.05 WIB, mendahului Akbar Tandjung dan Sutiyoso.
Sepuluh menit kemudian, Akbar Tandjung datang ke lokasi rakernas. Dia datang sekitar pukul 8.15 WIB, mengenakan batik warna coklat-kuning. Saat memasuki pintu ruangan, puluhan satgas PDIP menyambutnya sampai lobby ruangan. " Memang saya dinominasikan menjadi calon wakil presiden. Tapi, semuanya akan dilihat dulu perkembangannya nanti setelah pemilu legislatif," kata dia kepada wartawan yang mencegatnya.
Siapa pendamping Mega, kata Akbar, diserahkan ke PDIP. "Bahwa saya disebut-sebut sebagai salah satu calon wakil presiden, itu merupakan suatu kehormatan," kata Akbar.
Mantan Ketua Umum Golkar itu mengatakan saat ini dia belum dalam posisi untuk memberi anggapan lebih jauh. Meski belum mengeluarkan jawaban resmi soal kesiapannya, namun,"sebagai pejuang, saya siap mengabdi ke negara," kata Akbar.
Akbar lantas masuk ke salah satu ruangan, disana sudah ada Sultan yang berbaju batik kehijauan. Sutiyoso yang datang lima menit setelah Akbar pada pukul 8.20 WIB, lantas bergabung di ruangan. Ketiga calon pendamping Mega membentuk formasi duduk Sultan-Akbar-Sutiyoso. Mereka tampak mengobrol dengan beberapa tokoh PDIP, termasuk Puan Maharani dan Guruh Soekarnoputra.
Saat Megawati, didampingi Taufik Kiemas hadir dalam ruangan acara pukul 8.50 WIB, ketiganya tak keluar dari ruangan.
Selain untuk konsolidasi, rakernas juga akan menentukan siapa pendamping Mega. Rakernas bertema "Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat: Holobis Kuntul Baris" ini diikuti hampir 1.200 utusan Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Daerah, Dewan Pengurus Cabang, dan organisasi-organisasi taktis milik PDIP.
TKN Sebut Puluhan Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae
TKN Golf dari Prabowo-Gibran mengajak para pendukung dan pemilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk menjadi amicus curiae atau sahabat pengadilan secara massal.
