Banjir di Semarang

Penutupan Bandara Suatu Keharusan

VIVAnews - Bandara Ahmad Yani, Semarang lumpuh akibat banjir. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Departemen Perhubungan, Bambang Supriadi Erfan, penutupan bandara Semarang adalah suatu keharusan.

"Ini demi keselamatan. Bandara yang tergenang berbahaya bagi pesawat, saat landing maupun take off. Pesawat bisa tergelincir," kata dia kepada VIVAnews, Senin 9 Februari 2009.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Dikatakan Bambang, masyarakat harus memahami kondisi tersebut daripada menggadaikan keselamatan. Selama penutupan, penumpang pesawat dialihkan ke bandara terdekat. "Pengalihan melalui Jogja atau Solo," tambah dia.

Menurut dia, banjir di bandara adalah fenomena. "Beberapa tahun lalu Semarang tidak terlalu banjir, tapi karena pemukiman makin padat, bandara jadi banjir," tambah dia.

Sampai kapan bandara ditutup? Menurut Bambang, penutupan akan terus dilakukan sampai air di landasan bisa dikeringkan. "Selain faktor alam, pengeringan juga dilakukan dengan menggunakan pompa," kata dia.

Ketinggian Bandara Ahmad Yani hanya  sekitar 50 kaki dari permukaan laut. Sehingga,  ketika hujan turun bandara tersebut mudah sekali banjir. Padahal, pihak bandara sudah mengantisipasi dengan membuat sumur resapan hingga 35 buah.

Hari ini, ketinggian air yang menggenangi bandara sampai ketinggian 1 meter.

Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024