Libas BCA dan Mandiri

Dirut BRI: Ah, yang Benar

VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sofyan Basyir setengah tidak percaya saat mengetahui bank yang dipimpinnya berhasil mengalahkan PT Bank Central Asia Tbk dalam hal aset dan PT Bank Mandiri tbk untuk urusan kredit.

"Ah yang benar? Data dari mana? Masak sih, saya belum tahu," kata Sofyan kepada VIVAnews, Senin 10 Februari 2009 malam. Setelah dijelaskan data itu dilihat dari Statistik Perbankan Indonesia 2008 yang dikeluarkan Bank Indonesia, Sofyan mengaku bersyukur. "Saya sih mikirnya hanya kerja saja. Tapi kalau begitu ya saya bersyukur," kata dia.

Namun Sofyan memperkirakan data itu bisa saja berubah karena laporan keuangan bank pada kuartal IV 2008 masih belum diaudit. "Jadi masih bisa berubah plus minus. Belum tentu angkanya sebesar itu, itu bisa jadi angka sementara," ujar dia.

Dalam Statistik Perbankan Indonesia, per Desember 2008 aset BRI naik Rp 46,125 triliun menjadi Rp 250,134. Sedangkan kredit bankĀ  mencapai Rp 161,130 triliun naik Rp 46,769 triliun dibandingkan posisi 2007. Peringkat bank untuk aset naik dari ketiga menjadi kedua menggeser BCA, sedangkan untuk kredit bank naik ke peringkat satu menggeser Bank Mandiri.

Diakui Sofyan, tahun lalu ekspansi kredit bank memang besar. Kucuran kredit sudah dilakukan sejak awal tahun. "Kredit Usaha Rakyat saja kita cukup besar, total Rp 8 triliun," kata Sofyan.

Tidak hanya KUR, menurut dia, goverment guarantee untuk proyek listrik dan lain-lain yang dikucurkan BRI juga lumayan tinggi. "Angkanya sekitar Rp 7-8 triliun," ujarnya.

Sedangkan lonjakan aset, kata Sofyan, terjadi karena bank menjadi salah satu treasury single account untuk menangani dana APBN setelah menang tender pada Oktober 2007 lalu. Aset juga dipicu peningkatan signifikan dari tabungan, terutama dari program Untung Beliung Britama.

"Dana Simpedes juga naik setelah harga komoditas melonjak luar biasa. Simpedes kita tersebar di 4.400 BRI Unit," kata Sofyan. Akibatnya, dana pihak ketiga yang disimpan di bank melonjak drastis. Menurutnya, simpanan nasabah masih didominasi dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 65 persen, dan sisanya 35 persen berupa dana mahal.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo "The New Sukarno"
Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Airlangga: Kader Golkar Siap Ditempatkan di Legislatif maupun Eksekutif

Airlangga Hartarto mengatakan kader Golkar siap ditempatkan di legislatif maupun eksekutif. Dia menanggapi peluang keterlibatan Golkar dalam kabinet Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024