Sifat Transaksi Akuisisi Bumi

Bumi: Kami Tunggu Pemberitahuan Resmi

VIVAnews - Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih akan menunggu pemberitahuan formal dari otoritas pasar modal terkait sifat transaksi akuisisi tiga perusahaan.

Sebelumnya, dalam materi rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang semula akan disampaikan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) di depan Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa 10 Februari 2009, disebutkan transaksi pengambilalihan saham secara tidak langsung tiga perusahaan oleh Bumi Resources bersifat material.

"Nantinya kami akan mengikuti peraturan yang ada," kata Senior Vice President Investor Relations, Bumi Resources, Dileep Srivastava, dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 11 Februari 2009.

Menurut Dileep, manajemen Bumi Resources juga akan menaati semua ketentuan yang diperlukan dalam proses akuisisi itu.

Bapepam-LK menyatakan pengambilalihan tiga perusahaan oleh Bumi Resources itu harus melalui persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Berdasarkan laporan keuangan tahunan Bumi Resources per 31 Desember 2007 disebutkan pendapatan perseroan Rp 23,03 triliun dan ekuitas Rp 12,4 triliun.

Sementara itu, total nilai transaksi Bumi Resources terhadap pembelian secara tidak langsung tiga perusahaan mencapai Rp 6,18 triliun. Nilai tersebut lebih dari 10 persen pendapatan dan 20 persen ekuitas Bumi Resources.

"Transaksi tersebut dikategorikan sebagai transaksi material dan baru dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan pemegang saham," tulis laporan Bapepam-LK itu.

Sebelumnya, Bumi Resources melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment mengambil alih 89 persen saham Pendopo Coal Ltd senilai Rp 1,3 triliun. Akuisisi dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham (sales and purchase agreement/SPA) dengan Indomining Resources Holding Ltd pada 5 Januari 2009.

"Pendopo Coal Ltd memiliki secara tidak langsung 94,9 persen saham PT Pendopo Energi Batubara," kata Direktur Bumi Resources, Eddie J Soebari, dalam penjelasan perseroan yang dipublikasikan BEI, Rabu 7 Januari 2009.

Sebelumnya, Bumi Resources Investment juga menguasai secara tidak langsung sekitar 75,74 persen saham Fajar Bumi Sakti melalui penandatanganan SPA antara Bumi Resources Investment dan Ancara Properties Limited pada 26 Desember 2008.

“Dalam perjanjian tersebut, Bumi Resources Investment mengambil alih 76,9 persen saham Ancara Properties Limited yang dikeluarkan pada Leap Forward Finance Limited. Sedangkan, Leap Forward memiliki secara tidak langsung 98,5 persen saham yang ditempatkan pada Fajar Bumi Sakti,” ujar Eddie.

Nilai transaksi pengambilalihan Fajar Bumi Sakti mencapai Rp 2,47 triliun.

Selain itu, Bumi melalui anak perusahaan yang sama secara tidak langsung mengambil alih 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) senilai Rp 2,41 triliun.

Pada 23 Desember 2008, Bumi Resources Investment menandatangani SPA dengan Goodrich Management Corp sehubungan pembelian 80 persen saham pada Zurich Asset Investment Ltd. Zurich Asset Investment merupakan pemegang 55 persen saham yang ditempatkan pada Darma Henwa.

Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan
SPBU Shell

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

PT Shell Indonesia dikabarkan bakal menghentikan operasional seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024