Hasil Jualan Premium

Pertamina Harus Setor Rp1,5 Triliun ke Negara

VIVAnews - Departemen Keuangan memprediksi pendapatan bersih dari hasil penjualan Bahan Bakar Minyak  jenis premium yang harus dikembalikan Pertamina kepada pemerintah hingga akhir tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun.
 
Dirjen Anggaran Departemen Keuangan Ani Ratnawati mengatakan perkiraan tersebut berdasarkan asumsi alpha pendistribusian BBM fix cost, harga rata-rata minyak Indonesia  US$ 45 per barel dan kurs Rp 11.000 perdollar.
 
"Kita targetkan pendapatan bersih Rp 1,5 triliun," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Energi di gedung DPR/ MPR Jakarta, Rabu, 11 Februari 2009.
 
Dia menjelaskan, dengan alpha fix diperkirakan biaya distribusi premium Rp 558 per liter, solar Rp 563 per liter dan minyak tanah Rp 359 per liter. Namun, jelas dia, angka-angka ini dapat mengalami perubahan mengingat pada waktu penghitungan masih menggunakan data 3 Februari sehingga dengan diusulkan oleh Departemen ESDM angka alpha fix yang baru maka belum dapat diprediksi dampaknya terhadap besaran subsidi.

"Dari hasil rapat 3 Februari lalu diperkirakan subsidi BBM dan elpiji 3 kg Rp33 triliun tetapi belum termasuk margin badan usaha dalam melakukan pendistribusian," kata dia.

Namanya Dikatkan dengan Kasus Korupsi Harvey Moeis, Ayu Dewi: Lindungi Aku dari Fitnah
Gedung FMIPA Universitas Indonesia (ui.ac.id)

Daftar 10 Kampus Terbaik Indonesia 2024 Versi SIR, Bisa Jadi Panduan Calon Mahasiswa Baru

Scimago Institutions Rankings (SIR) merilis peringkat kampus terbaik Indonesia 2024. Dalam penentuan peringkat ini, Scimago menilai berdasarkan tiga indikator.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024