VIVAnews - PT Pertamina (persero) mengakui tidak pernah dilibatkan dalam penentuan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, baik kenaikan atau penurunan harga.
"Kita tidak ada partsipasi dalam perhitungan, baik turun maupun naik," ujar Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno dalam Rapat dengan Panitia Khusus (Pansus) Kenaikan BBM bersubsidi di Gedung DPR/ MPR RI Jakarta, Kamis, 12 Februari 2009.
Menurut dia, pihaknya hanya dimintai data-data terkait BBM. Namun, Pertamina tidak mengetahui tujuan dan maksud pemerintah meminta data-data tersebut.
Begitu pula, kata Ari, dengan penentuan harga minyak Indonesia (ICP) yang sepenuhnya menjadi wewenang Direktorat Jenderal Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada kesempatan yang sama, anggota Panitia Khusus dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo mempertanyakan pernyataan Ari tersebut.
Menurut dia, jika Pertamina tidak dilibatkan lalu siapa saja yang terlibat. "Apalagi di media-media terjadi perbedaan pendapat tentang harga BBM dari kalangan pemerintah sendiri. Ada yang bilang bisa turun segini, segitu," tutur Drajad.
Drajad menambahkan, dirinya tidak habis pikir kenapa hal tersebut bisa terjadi dan mempertanyakan apakah harga Rp 4.500 per liter untuk premium sudah merupakan harga keekonomian atau tidak.
5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
Menjaga keseimbangan nutrisi dan asupan makanan sangat penting bagi ibu menyusui. Karena kualitas dan kuantitas ASI (Air Susu Ibu) dapat dipengaruhi beberapa faktor.
