Mengatur Pengeluaran Setelah PHK

Rubrik Perencanaan Keuangan ini diasuh oleh Tim Perencana Keuangan dari Mike Rini & Associates – Financial Counselling & Education (MREDU),  yakni Mike R Sutikno, Vina L. Damayanti dan Dewi Aviani. Pembaca dapat mengirimkan pertanyaan atau berkonsultasi seputar masalah-masalah perencanaan keuangan kepada Mr Edu. Pertanyaan dapat dikirim lewat email: redaksi@kanalone.com, surat dialamatkan ke redaksi Vivanews.com di Menara Standard Chartered Lt. 31, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Casablanca, Jakarta atau Fax. 62-21 25532563, serta bisa membuka di http: www.mredu.net.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Pertanyaan:

MrEdu, karena kirisis finansial global, perusahaan tempat saya bekerja melakukan rasionalisasi. Akibatnya saya kena PHK sejak November 2008. Padahal saya karyawan kontrak dan baru masuk enam bulan sehingga  tidak dapat pesangon. Sementara penghasilan suami saya kecil, sehingga tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bagaimana ya ... caranya agar saya bisa menambah penghasilan keluarga? Dan bagaimana caranya agar keuangan keluarga kami cukup setiap bulan. Terima kasih atas pencerahannya.

Nita Junita

Jawab:

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

Halo Nita,

Kurangnya penghasilan selalu menjadi masalah utama persoalan keuangan keluarga. Rata-rata orang beranggapan bahwa penghasilan yang besar merupakan jawaban untuk seluruh masalah keuangan keluarga. Masalahnya adalah tidak semua orang beruntung memiliki penghasilan yang besar dan belum tentu juga orang yang memiliki penghasilan besar tidak mempunyai masalah keuangan.

Karena itu sebaiknya Anda bekerjasama dengan suami untuk membuat suatu perencanaan keuangan keluarga yang bertujuan agar penghasilan suami tidah hanya bisa mencukupi kebutuhan bulanan keluarga saat ini saja, namun juga selalu ada yang bisa disisihkan untuk tabungan masa depan.

Caranya adalah dengan membuat anggaran belanja bulanan yang berisi rencana pengeluaran-pengeluaran rutin keluarga yang bisa dibiayai dari penghasilan rutin suami Anda. Pada  saat menerima penghasilan bulanan dari suami, maka yang harus dilakukan adalah membayar sejumlah pengeluaran yang sudah dianggarkan saja. Hindari melakukan pengeluaran yang tidak terdapat dalam anggaran , supaya tidak kebobolan.  

Dalam membuat anggaran juga harus diperhitungkan agar total pengeluaran jangan sampai melebihi  total penghasilan. Jadi jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang, supaya tidak terjadi defisit anggaran belanja. Buatlah anggaran rutin setiap bulan sebelum menerima gaji dari suami. Jika dalam proses membuat anggaran tersebut ternyata pengeluaran lebih besar daripada penghasilan, maka Anda masih bisa melakukan penghematan pada pos-pos pengeluaran. Dengan membuat anggaran terlebih dulu, pengeluaran Anda menjadi lebih terencana.

Tujuan membuat perencanaan keuangan yang lainnya adalah agar kita bisa mencapai tujuan-tujuan keuangan yang ingin dicapai di masa depan . Misalnya Anda ingin agar  bisa mempersiapkan dana pendidikan anak. Pencapaian tujuan keuangan ini sangat berkaitan erat dengan pembuatan anggaran belanja bulanan yang telah kita singgung tadi, yaitu dalam hal membuat pos-pos anggaran pengeluaran. Maksudnya untuk mempersiapkan dana pendidikan tersebut tentunya harus dibentuk suatu pos pengeluaran yang berisi anggaran sejumlah dana yang harus disetorkan secara rutin ke suatu rekening tabungan pendidikan, atau asuransi pendidikan atau produk investasi lainnya dalam jangka waktu tertentu, sehingga saat akan digunakan dana tersebut sudah tersedia.

Jika Anda  telah memperhitungkan pengeluaran dengan cermat, tetapi merasa masih saja kekurangan, maka cobalah berusaha mencari tambahan penghasilan lainnya. Mencari tambahan penghasilan tidak berarti harus kembali bekerja sebagai karyawan secara fulltime. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarga, antara lain :

1. Anda tetap bisa  bekerja kembali namun tidak harus fulltime seperti karyawan biasa. Namun  bisa mengambil pekerjaan yang bisa dikerjakan paruh waktu atau waktunya fleksibel, misalnya menjadi sales agen asuransi atau  broker properti.

2. Jika anda punya keahlian yang bisa dijual, maka manfaatkanlah keahlian tersebut sehingga bisa menghasilkan income untuk anda. Anda hobi memasak, ahli merangkai bunga, terampil  menjahit, menguasai bahasa asing. Temukanlah cara-cara bagaimana Anda bisa menawarkan  keahlian tersebut kepada orang yang membutuhkan. Dan bagaimana orang mau membayar untuk pemakaian jasa Anda.

3. Membuka usaha sendiri di rumah seperti membuka warung nasi, menjual baju muslim, warung kelontong, menjual peralatan bayi, dan lain-lain.  Pertimbangkan juga untuk bergabung dengan multi level marketing jika Anda belum pengalaman dalam membuka usaha dan modal Anda kecil.

4. Jangan lupa berinvestasi. Keuntungan berupa bunga tabungan atau deposito merupakan penghasilan yang patut Anda perhitungkan sebagai penghasilan tambahan.

Semoga saran-saran saya bisa membantu Anda. Selamat mengelola keuangan keluarga.

Salam,

Mike Rini

4 ABG di Bekasi Tawuran Pakai Panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024