Pria Juga Berpacu dengan Jam Biologis

VIVAnews – Bukan hanya wanita yang berpacu dengan jam biologis. Ternyata pria juga mengalaminya. Tak berbeda dari wanita, jam biologis ini juga mempengaruhi infertilitas alias kesuburan. Penelitian terbaru membuktikan pertumbuhan pada tubuh pria juga berpengaruh pada sistem fertilisasinya.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Makin bertambah usia pria, maka tingkat kesuburannya juga akan makin berkurang. Selain itu, jika menjadi ayah di usia lebih dari 40 tahun juga berisiko pada kesehatan bayi yang dilahirkan. Jadi, bukan hanya kesehatan ibu yang berpengaruh pada perkembangan janin, tetapi sperma dari ayah juga sama berpengaruhnya.

Beberapa penelitian menemukan masalah kesehatan yang serius pada anak yang lahir dari ayah yang berumur pertengahan 30an. Yaitu penyakit seperti autisme dan skitzophrenia.

Para peneliti dan ahli kesehatan masih mencari penyebab mengapa pria yang menjadi ayah pada usia tua, dapat menyebakan permasalahan kesehatan serius pada anak-anaknya kelak. Dan ternyata, menurut Dr. Harry Fisch, ahli kesehatan dari Columbia University, masalah fertilitas pada pria
dimulai pada pertengahan usia.

"Setelah usia 30 tahun, level testoron berkurang 1% tiap tahunnya," kata Fisch, yang juga penulis buka "The Male Biological Clock".

Menurut Dr. Narendra P. Singh, penelitian di University of Washington, Amerika Serikat menemukan terjadinya kerusakan DNA pada sperma pria usia tua.

Fisch dan beberapa peneliti lainnya menemukan jika wanita dan pria menikah sekitar atau di atas 35 tahun, ada kemungkinan sang anak akan terkena down syndrome. Dan, penyebabnya kemungkinan besar adalah sperma dari sang ayah yang telah mengalami kerusakan. Hal itulah yang banyak ditemui pada wanita usia 40 tahun yang memiliki anak down syndrome, yang 50% penyebabnya adalah kerusakan sperma.

Penelitian lain menemukan anak yang lahir dari ayah berusia 45 tahun atau lebih memiliki kemampuan bersosialisasi yang rendah. Lalu, anak yang lahir dari pria berusia 55 tahun atau lebih, memiliki kecenderungan bipolar disorder pada usia antara 20 hingga 24 tahun.

Penelitian yang dilakukan peneliti dari Mount Sinai School of Medicine di New York juga menemukan anak yang lahir dari pria berusia 40an, memiliki resiko terkena autisme enam kali lebih besar. Lalu, penelitian lainnya, anak yang lahir dari ayah yang berusia 50 tahun atau lebih, tiga kali lebih beresiko terkena skitzophrenia.

Dr. Fisch memfokuskan penelitiannya untuk mendorong kaum pria agar lebih memperhatikan "biological clock"nya. Selain itu, pria yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki permasalahan dalam kesuburannya.

"Dengan berat badan berlebih, akan membuat jumlah sperma berkurang," kata Fisch.

Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024