RI Jajaki Bilateral Swap dengan Amerika
VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengajukan usulan kemungkinan kerja sama bilateral swap (semacam fasilitas pendanaan valas) dengan Amerika Serikat.
"Kami akan sampaikan suatu pemikiran bilateral swap dengan Amerika," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu malam, 18 Februari 2009. Menurut dia, usulan itu ada bagusnya buat Indonesia karena Amerika mempunyai dolar. "Amerika kan tinggal nyetak dolar saja."
Menurut dia, sejauh ini Indonesia sudah memiliki bilateral swap agreement dalam rangka Chiang Mai Initiative. Ini merupakan kesepakatan bersama Menteri-menteri Keuangan negara ASEAN + 3 (Jepang, China, dan Korea) pada 6 Mei 2000 di Chiang Mai, Thailand. Tujuannya untuk memperkuat kerangka kerjasama yang telah ada antara otoritas moneter di kawasan regional.
Bilateral swap agreement adalah sebuah fasilitas bantuan keuangan jangka pendek dalam bentuk penukaran mata uang asing (foreign exchange swap) yang bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran jangka pendek.
Sri Mulyani mengakui Amerika memang tidak memiliki kerja sama seperti itu dengan Indonesia. Namun, Amerika punya bilateral swap agreement dengan Singapura, Brazil dan Meksiko. "Kami belum pernah bicara komitmen soal ini."
Terkait dengan pembiayaan defisit anggaran, Sri Mulyani mengemukakan sudah mendapatkan respons dari Jepang, Amerika dan negara-negara Eropa. "Mereka biasanya punya skema khusus. Kami akan lihat kemungkinan itu. Tapi, itu bukan dibahas di forum ini."
Menurut dia, pembahasan itu dimungkinkan saat bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat. Sedangkan, pertemuan sekarang dengan Menteri Luar Negeri yang tentunya tidak menangani soal keuangan dan perekonomian.
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca
