VIVAnews - Pemerintah Indonesia menunjuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie sebagai delegasi pertemuan rekonstruksi di Jalur Gaza, Mesir, 2 Maret 2009. Dalam pertemuan itu, Indonesia mendesak agar ada penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel bisa segera diselesaikan.
"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan posisi Indonesia yang state solution, dimana Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan secara damai dan aman," kata juru bicara kepresidenan, Dino Patti Djalal usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton, di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 19 Februari 2009.
Terkait dengan penunjukkan Aburizal menjadi delegasi Indonesia untuk kongres Jalur Gaza, Yudhoyono pun membahas soal itu dengan Hillary. Dalam itu Yudhoyono mengharapkan Amerika Serikat dapat memberikan perhatian secara penuh atas konflik di Pelestina dengan Israel. Menurut Yudhoyono, Amerika harus ikut proaktif dalam penyelesaian konflik itu.
Presiden dalam kesempatan itu juga menyampaikan agar segera terbentuknya negara Palestina yang berdaulat. Sehingga, lanjut presiden, dapat hidup damai dengan Israel.
Sebab, saat ini gencatan senjata yang dilakukan kedua belah pihak masih rentan dan dapat memicu kembali konflik kedua belah pihak. Posisi Indonesia, menurut presiden tetap mendukung adanya perdamian di Jalur Gaza.
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024
Super Apps BRImo turut berkontribusi terhadap pertumbuhan fee based income atau pendapatan berbasis biaya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
