Bankir AS Terjerat Penipuan US$9,2 Miliar

VIVAnews - Petugas Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat atau FBI berhasil menemui bankir kelas kakap Robert Allen Stanford yang diduga melakukan penipuan investasi senilai US$9,2 miliar, Kamis 19 Februari 2009. Namun, bukannya langsung ditangkap, Stanford hanya disodori surat dakwaan dari petugas FBI atas dugaan perbuatan melanggar hukum yang dia lakukan dengan tiga perusahaannya.

Stasiun televisi CNN mengungkapkan bahwa FBI menemukan Stanford di kota Fredericksburg, negara bagian Virginia. Menurut juru bicara FBI, Richard Kolko, mereka merasa belum perlu mencokok Stanford dengan alasan belum ada bukti kuat bahwa dia melakukan perbuatan kriminal.

Namun, Komisi Sekuritas dan Pasar Modal AS (SEC) menuduh bahwa Stanford terlibat dalam penipuan investasi berskala besar. Tuduhan Komisi yang disampaikan secara tertulis itu diserahkan FBI kepada Stanford.
 
Dalam gugatan yang disampaikan kepada pengadilan federal di kota Dallas, Texas, Selasa lalu SEC menuding Stanford International Bank (SIB) mengerahkan jaringan konsultan keuangan untuk menjual "sertifikat deposito" senilai sedikitnya US$8 miliar kepada para investor. Demi menjaring para investor baru, bank milik Stanford itu berkoar bahwa mereka telah mendapatkan laba yang berkali-kali lipat jumlahnya selama 15 tahun terakhir.

Gugatan SEC juga menjerat sejumlah pimpinan SIC. Mereka yaitu James Davis, Kepala Keuangan Korporat; Laura Pendergest-Holt, Kepala Investasi Korporat dari Stanford Financial Group; dan penasihat investasi Stanford Capital Management.
  
Bank yang berbasis di Antigua, Kepulauan Karibia, mengaku memiliki kekayaan senilai US$51 miliar dalam bentuk deposito dan aset serta memiliki lebih dari 70.000 klien di 140 negara.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen
Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024