Pengikut Salafiyah di Lombok Barat Diserang

VIVAnews - Sebanyak 15 orang pengikut faham Salafiyah di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, terpaksa diungsikan. Mereka mendapat ancaman dari warga sekitar, bahkan rumah mereka dirusak dengan cara dilempari batu.

Peristiwa penyerangan terhadap pengikut faham Salafiyah itu terjadi Jumat 20 Februari malam. Menurut Azhar, warga Gapuk, aksi anarkis warga itu dipicu dengan ulah seorang pengikut Salafiyah yang menyebarluaskan cerita yang dinilai melecehkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.

"Mereka ini kerap menceritakan hal miring mengenai Ahlussunnah Wal Jamaah. Itu yang membuat warga marah dan akan terus melakukan aksi anarkis terhadap mereka," kata Azhar kepada wartawan di Gerung, Sabtu 21 Februari 2009.

Akibat aksi anarkis warga Gapuk itu sedikitnya enam rumah milik penganut Salafiyah di Dusun Mesanggok Desa Gapuk Kecamatan Gerung, rusak berat. Sejumlah kaca dan genting rumah pecah berantakan terkena lemparan batu.

Petugas kepolisian dari Sektor Gerung segera mengevakuasi pengikut Salafi itu. Polisi juga berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mencegah meluasnya aksi anarkis warga.

Kapolres Lombok Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Supriyanto meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang mengarah pada tindakan anarkis. Peristiwa itu dinilai sebagai kesalahpahaman antara penganut faham tersebut.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

"Ini cuma silang pendapat dan seharusnya bisa diatasi secara kekeluargaan. Kami harap masing-masing pihak dapat menahan diri," ujar Kapolres.

Hingga saat ini 15 orang dari enam kepala keluarga penganut Salafiyah masih berada di kantor kepolisian sektor Gerung. Mereka takut untuk kembali kerumah mereka karena beredar isu akan terjadi penyerangan susulan. 

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024