Asuransi Kesehatan di Indonesia

Belum Mampu Mengganti Biaya Cuci Darah

VIVAnews - Jasa Asuransi di Indonesia disinyalir tidak mampu mengganti biaya perawatan para penderita penyakit gagal ginjal kronik (GGK). Pasalnya, para penderita biasanya harus menjalani cuci darah dengan biaya yang sangat mahal. Sehingga tak jarang banyak penderita gagal ginjal sulit untuk mendapatkan harapan hidup kembali.

Menurut spesialis Ginjal dari  RS Siloam Surabaya, dr. Djoko Santoso mengatakan, dari aspek ekonomi, untuk negara dengan Gross National Producct (GNP) di bawah $2700/tahun akan sulit menutupi biaya cuci darah. Hal ini pun juga dialami di Negara berkembang seperti Indonesia . Sebab di Amerika saja untuk membayar biaya cuci darah bagi penderita GGK bisa menghabiskan $60 ribu/penderita/tahun.

“Sanggupkah itu dilakukan secara optimal di negara berkembang termasuk Indonesia ? Kalau di Negara maju biasanya para penderita sangat ditopang oleh lembaga kesehatan non pemerintah yang punya kemampuan financial cukup. Tapi di Indonesia, jika ketahuan si pemegang kartu asuransi adalah penderita gagal ginjal pasti mereka menolak untuk mengkover semua biaaya cuci darah yang harus dijalani secara rutin,” kata Djoko.

Sebab lanjut Djoko si penderita ginjal bisa diumpamakan seperti seseorang yang naik bus namun tak bias kembali. Artinya orang yang sudah divonis menderita gagal ginjal mau tidak mau harus menjalani cuci darah.

“Biaya orang sakit ginjal unlimited, asuransi tidak akan mampu meng-cover-nya,” lanjut Djoko.akibatnya hanya sedikit factor pendukung kulaitas hidup bagi penderita. Akibatnya, pasien sering menghadapi kemungkinan terburuk sehingga umurnya diperkirakan bertahan dalam hitungan hari atau minggu.

“Faktor penyulit lainnya di Indonesia bagi pasien ginjal terutama GGK adalah terbatasnya dokter spesialis penyakit dalam, apalagi setingkat konsultas ginjal,” kata Djoko.

Sampai saat ini, jumlah ahli ginjal di Indonesia berdasarkan data yang ia miliki tak lebih dari 80 orang. Itu pun sebagain besar hanya terdapat di kota-kota besar yang memiliki fakultas kedokteran..Maka, tidaklah mengherankan jika dalam pengobatan, factor penyulit GGK kerap terabaikan. Melihat situasi yang banyak keterbatasn itu, tiada lain yang harus kita lakukan kecuali menjaga kesehatan ginjal.

“Alangkah lebih baiknya jika kita tidak sampai sakit ginjal.Jangn lupakan hal-hal kecil dalam hidup seperti membiasakan pola hidup sehat yang disiplin sedari dini adalah langkah tepat untuk menghindari penyakit mematikan ini,” saran Djoko.

Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya
Ilustrasi kiamat.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

 Kiamat merupakan peristiwa hancurnya kehidupan alam semesta. Kiamat adalah sesuatu yang diyakini dan disepakati oleh ilmu pengetahuan maupun agama. Tak ada satupun tahu

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024