Ketua Bappilu Golkar:

Peluang Kalla Jadi Capres Golkar Sangat Besar

VIVAnews – Bila Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar, fokus sosialisasi menjadi calon presiden, dia diprediksi menjadi kuda hitam di pemilihan presiden 2009.

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

“Kalla sekarang ini belum kerja (sosialisasi jadi calon presiden). Bagaimana kalau sudah bekerja (akan populer),” kata Burhanudin Napitupulu, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Golongan Karya, di Hotel Sari Pan Pasific, Senin 23 Februari 2009.

Lebih lanjut, dia mengatakan hasil survei yang menempatkan Kalla lebih cocok hanya duduk menjadi wakil presiden saja itu karena survei dilakukan ketika Kalla belum fokus menjadi kandidat presiden.

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Burhanudin memperkirakan hasil survei itu akan terbalik dan mengatakan Kalla paling tepat menjadi calon presiden bila dilakukan ketika dia fokus menjadi calon presiden.

“Di survei itu Kalla memang tidak menonjol. Karena dia belum kerja keras. Karena selama jadi wakil presiden dia memilih mempertahankan kinerja pemerintah,” kata Burhanudin.

Ngeri Peringatan Terbaru Iran kepada Israel, Mulai Sebut Nuklir

Lebih lanjut Burhanudin mengatakan partainya merupakan partai yang mempunyai pengaruh besar untuk menentukan kemenangan di pemilihan presiden. Alasannya dukungan dari partai beringin diperebutkan siapapun peserta pemilihan.

“Golkar itu kata kuncinya seperti madu. Madu itu diperebutkan siapapun dan bisa kerjasama dengan siapapun,” kata Burhanudin.

Partai Golkar merupakan partai yang berkali-kali tampil menang di pemilihan umum. Partai beringin menjadi jawara sejak pemilihan pertama kali digelar Orde Baru, 1971. Kemenangan itu diulangi pada pemilihan-pemilihan berikutnya yaitu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Itu sebabnya Burhanudin mengatakan partainya merupakan kuda hitam yang dukungannya selalu diharapkan partai lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya