Prediksi

IHSG Cenderung Mendatar

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 24 Februari 2009, cenderung mendatar (sideways) setelah transaksi awal pekan ini ditutup menguat.

"IHSG sepertinya konsolidasi dulu setelah menguat," kata Gifar Indra Sakti, analis pasar modal kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.

Ukie memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.300 dan batas atas (resistance) di level 1.318.

Pada transaksi Senin, indeks ditutup menguat di level 1.312,44 atau naik 15,50 persen (1,19 poin) dari perdagangan Jumat, 20 Februari 2009, yang berakhir melemah 2,03 poin (26,75 persen) ke posisi 1.296,94.

Di bursa Asia ditutup bergerak variatif. Indeks Hang Seng menguat 475,93 poin (3,75 persen) menjadi 13.175,10, Nikkei 225 turun 40,22 poin (0,54 persen) ke posisi 7.376,16, dan Straits Times terangkat 35,75 poin (2,24 persen) menjadi 1.630,69.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 250,89 poin atau 3,41 persen ke level 7.114,78. Indeks Nasdaq turun 53,51 poin atau 3,71 persen menjadi 1.387,72 dan S&P 500 terkoreksi 26,72 poin atau 3,47 persen di posisi 743,33.

Menurut Gifar, adanya harapan baru dari Amerika Serikat yang akan menambah modal di Citigrup melalui penjualan sahamnya ke pemerintah AS masih menjadi angin segar bagi pergerakan saham-saham perbankan di sana. "Sepertinya, sentimen positif itu berpengaruh pada saham-saham sektor yang sama di Asia, termasuk di Indonesia," ujarnya.

Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

Namun, kata dia, sentimen negatif dirilisnya laporan kuartal IV-2008 sejumlah emiten yang kurang memuaskan diprediksi bakal menahan laju indeks hari ini untuk melanjutkan arah positifnya kemarin. "Bahkan, indikator teknis dan tren harian juga belum menunjukkan sinyal kuat naik lagi," turut Gifar.

Sedangkan Teguh Ramadhani, pengamat pasar modal berpendapat, IHSG Selasa berpotensi kembali bergerak positif. Pasalnya, bursa regional dan Eropa secara teknis masih berpeluang menguat. "Apalagi, indeks Dow Future menguat 1,41 persen," kata dia.

Tips Sukses dari Konten Kreator Abibayu, Always On dan Inovasi Kreatif

Dia menambahkan, sentimen positif rencana pemerintah AS yang bakal menyuntikan dana ke Citigroup yang mendorong bergairahnya kembali sektor perbankan turut menjadi pemicu. "Selain itu, harga komoditas tambang dan perkebunan yang cenderung naik seiring penguatan kembali harga minyak mentah dunia turut memicu menguatnya IHSG," ujar Teguh.

Namun, Teguh mengakui, bila indeks Dow Jones Selasa dini hari ditutup melemah lagi, sepertinya indeks kita kembali rawan tekanan jual investor pasar modal. "Jadi, IHSG Selasa akan bergerak di kisaran level 1.300-1.320," tuturnya.

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional


Rekomendasi Saham
Gifar menyarankan, akumulasi saham sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Ketiga saham itu, kata dia, selain secara teknis memperlihatkan sinyal menguat, sentimen berita positif dari AS turut menjadi katalis bakal diburunya saham oleh para pemodal.

Teguh merekomendasikan, koleksi saham sektor pertambangan, perbankan, perkebunan, dan telekomunikasi. Sebab, secara teknis dan fundamental mendukung adanya penguatan harga. 

Saham-saham itu, kata dia, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), BMRI, BBCA, dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya