VIVAnews – Rupa-rupa cara dilakukan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri untuk membangun komunikasi politik dengan partai lainnya menjelang pemilihan legisalatif dan pemilihan presiden 2009. Misalnya dilakukan dengan bertemu tokoh-tokoh kunci di partai itu.
“Wajar bila Megawati membangun komunikasi politik dengan Golkar, Prabowo, dan lain-lain. Mega sudah berkomunikasi dengan semua,” kata Tjahjo Kumolo, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDIP di gedung Parlemen, Senayan, Selasa 3 Maret 2009.
Bahkan dalam waktu dekat, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu akan menghadiri diskusi yang digelar Partai Persatuan Pembangunan bertema 'PPP Mendengar'. Dia akan datang ke forum itu setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya.
Mengenai keputusan hendak berkoalisi dengan partai yang mana untuk memenangkan bursa pemilihan presiden, Tjahjo mengatakan, semua itu akan ditentukan setelah melihat perolehan suara di pemilihan legislatif 9 April.
PDIP merupakan partai yang pernah meraih sukses di Pemilu 1999. Partai itu memperoleh suara mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 151 kursi.
Namun, PDIP gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan karena kalah voting dengan Abdurrahman Wahid di Sidang Umum Majelis Perwakilan Rakyat 1999. Karena itu Megawati hanya duduk di kursi wakil presiden.
Di pemilihan umum 2009 ini, PDIP telah menetapkan Megawati sebagai calon satu-satunya dari partai itu untuk diusung ke bursa pemilihan presiden.