VIVAnews – Hasil survei yang dirancang untuk mendongkrak atau memerosotkan citra partai tertentu dinilai Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, menimbulkan rasa prihatin.
“Mengarang sesuai pesanan lalu di bayar, silahkan. Yang menyedihkan ilmuwan-ilmuwan itu harusnya bertanggung jawab pada ilmunya,” kata calon presiden dari Partai Gerindra itu, di Jakarta, Rabu 4 Maret 2009.
Menurut Prabowo, bila praktek rekayasa hasil survei tetap dilakukan, maka dapat menimbulkan penilaian negatif. Misalnya citra buruk akan diberikan kepada lembaga yang bersangkutan. Bahkan mereka dapat menganggap semua lembaga sama buruknya. Dampak lainnya ialah opini publik akan tersesat.
Hal itu dikatakan Prabowo menanggapi hasil survei yang cenderung selalu menempatkan Partai Gerindra di posisi bawah.
Prabowo menduga hasil survei menempatkan partainya di rangking bawah bertujuan untuk mempengaruhi penilaian publik terhadap Partai Gerindra. Prabowo mempertanyakan obyektivitas survei itu. “Itu namanya perception managemenent.”
Walau begitu, dia tetap optimis masyarakat pemilih tidak akan dapat dipengaruhi hasil survei. Menurut Prabowo, pengetahuan publik dewasa ini sudah jauh lebih bagus.