Prediksi

IHSG Tetap Rawan Terkoreksi

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 6 Maret 2009, berpotensi bergerak konsolidasi setelah terkoreksi tipis kemarin.

"Sisi teknis masih menunjukkan rawan tekanan jual investor," kata Hendri Effendi, analis PT Citi Pacific Securities kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2009.

Hendri memproyeksikan, IHSG pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.260 dan batas atas (resistance) di level 1.295.

Pada transaksi akhir Kamis, indeks terkoreksi 1,31 poin (0,11 persen) ke level 1.288,07 dari perdagangan Rabu, 4 Februari 2009, yang berakhir menguat 24,56 poin (1,94 persen) ke posisi 1.289,38.

Di bursa Asia ditutup bergerak variatif. Hang Seng Index melemah 119,91 poin atau 0,97 persen ke posisi 12.211,24, Nikkei 225 naik 142,53 poin (1,95 persen) ke level 7.433,49, dan Straits Times Singapura terkoreksi 25,70 poin atau 1,66 persen menjadi 1.518,64.

Sedangkan di bursa Wall Street pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 281,40 poin atau 4,09 persen ke level 6.594,44. Indeks Nasdaq turun 54,15 poin atau empat persen menjadi 1.299,59 dan S&P 500 terkoreksi 30,32 poin atau 4,25 persen di posisi 682,55.

Menurut Hendri, indeks akhir pekan ini diperkirakan bakal melanjutkan pola konsolidasi yang terjadi pada transaksi kemarin. Sebab, secara teknis masih berada di area negatif (bearish) untuk pergerakan jangka pendek. "Jadi, peluang terkoreksi tetap ada," kata dia.

Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung

Namun, dia mengakui, posisi penutupan di atas moving average (MA) level 1.275 menunjukkan IHSG cukup sensitif terhadap sentimen pasar yang positif. "Sehingga, penembusan salah satu level bawah atau atas akan memberikan sinyal arah pergerakan indeks selanjutnya," ujar Hendri.

Sedangkan Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal berpendapat, IHSG Jumat diprediksi menguat terbatas. Hal itu, berkaitan dengan tren harga komoditi yang menguat dalam jangka pendek. "Aksi korporasi emiten seperti rencana akuisisi dan pengumuman laporan keuangan yang positif bisa mengangkat indeks," tuturnya.

Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan

Namun, dia menambahkan, sentimen bursa regional tetap dominan mempengaruhi pergerakan indeks hari ini. "Jadi, kalau menguat atau melemah dalam kisaran tipis," ujar Ukie.

Ukie memperkirakan, indeks akhir pekan ini akan bergerak di kisaran level support 1.282 dan resistance 1.312.


Rekomendasi Saham

5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Hendri menyarankan, akumulasi saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) yang berkinerja cukup solid dan terkait aksi korporasi dalam waktu dekat.

"Kalau BDMN (PT Bank Danamon Tbk) boleh beli untuk dapat mengambil bagian dalam right issue dengan harga Rp 1.200," tutur dia.

Ukie merekomendasikan, beli saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terkait rencana pembelian kembali saham (buyback), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) seiring kontrak minyak sawit mentah (CPO) jangka panjang, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang secara teknis berpeluang berbalik arah menguat (technical rebound).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya