VIVAnews -- Badan pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Soekarno Hatta sudah 80 persen berada di atas run way. "Ini akan lebih mudah untuk menariknya," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, kepada VIVAnews yang menghubunginya melalui telepon pukul 10.10, Selasa 10 Maret 2009.
Pesawat Lion Air tergelincir saat mendarat pada pukul 15.45, Senin 9 Maret 2009 sore. Pesawat yang mengangkut 168 penumpang ini berangkat dari Makassar. Ketika tergelincir, roda belakang pesawat patah.
Diduga pesawat ini tak dapat mendarat dengan sempurna karena landasan yang licin diterpa hujan deras. Kondisi setelah mendarat, bagian belakang pesawat menempel ke tanah sedangkan bagian depan masih di atas landasan. Dilaporkan tak ada penumpang yang cedera, termasuk enam krunya.
Hingga hari ini, pesawat belum berhasil dievakuasi. Semulai diperkirakan badan pesawat bisa ditarik sekitar pukul 07.00 pagi. Namun meleset. Roda belakang yang patah membuat petugas kesulitan untuk menarik pesawat dengan nomor penerbangan JT-793 itu. "Kami akan terus berusaha, sampai selesai," kata Edward.
Lion Air dengan nomor penerbangan yang sama, yaitu JT 793, pernah gagal terbang pada 7 November 2008. Waktu itu diduga, pesawat ini gagal mengudara dengan rute Gorontalo-Ujung Pandang-Jakarta, karena sistem pengatur rodanya rusak.
Namun Edward membantah cerita itu. Dia bilang, pilot waktu itu salah mengambil posisi saat memutar. Akibatnya, roda sedikit tergelincir keluar dari jalur landasan utama.
"Tidak ada kerusakan apapun, atau ban pecah. Dugaan sementara pilot kurang tepat mengambil posisi pada saat memutar menuju lepas landas," ujar Edward kepada VIVAnews, Jumat, 7 November 2008.
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
