VIVAnews - Pemerintah tidak akan mengimpor gula putih. Kebutuhan dalam negeri saat ini masih mencukupi dan pemerintah masih memiliki stok antara 480-500 ribu ton atau cukup untuk dua bulan.
Deputi Menko Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamukhti mengatakan, impor gula putih saat ini dianggap belum perlu. "Impor itu dilakukan kalau kondisi memang benar-benar harus, sekarang tidak harus," kata Bayu di Departemen Keuangan, Selasa 10 Maret 2009.
Hal senada disampaikan Mendag Mari Pangestu usai rapat di tempat yang sama. "Kita tidak putuskan untuk impor," katanya.
Bayu mengatakan impor belum diperlukan karena pada April mendatang, petani gula sudah mulai memasuki musim giling sehingga dengan situasi tersebut diharapkan harga gula akan kembali normal.
"Di dalam negeri dari pengamatan 65 kota, kenaikan gula antara Januari-Maret berkisar 10 persen, ini terjadi karena terbawa oleh harga internasional," kata Bayu.
Menurutnya, harga gula internasional saat ini kenaikannya antara 13-14 persen. "Jadi dalam negeri tetap relatif rendah," kata dia. Bayu mengatakan tidak ada permainan atau spekulasi para tengkulak gula dalam kenaikan harga gula. Jika bulan lalu harga gula cenderung naik, hal itu lebih disebabkan karena faktor cuaca.
Bayu juga mengatakan, memasuki musim giling April nanti, jika ada pedagang yang menahan stok, ke depan mereka diprediksi akan merugi. Pasalnya menahan stok untuk meraih keuntungan, kualitas gula akan menurun. "Masyarakat pasti nanti akan memilih gula yang segar karena sudah musim giling, jadi kalau ada pedagang yang menahan stok mereka bisa merugi," katanya.
Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan
Serangan Israel terhadap Iran mengincar kota Isfahan yang jadi pusat kegiatan nuklir negara tersebut. Namun, media lokal Iran menegaskan bahwa fasilitas nuklir masih aman
