Mass Rapid Transit

Operasi Tertunda Akibat Desain Dasar

VIVAnews - Molornya target pengoperasian mass rapid transit (MRT) akibat persoalan basic design (desain dasar) yang mengganjal. Alhasil  pelaksanaan persiapan tender fisik proyek MRT pun jadi terhambat.

Sehingga rencana target pengoperasian MRT yang direkomendasikan Pansus MRT DPRD DKI Jakarta, pada 2014 baru bisa disanggupi oleh PT MRT akan beroperasi pada 2015.

Direktur Fungsi Korporasi PT MRT Jakarta, Eddi Santosa mengatakan, Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku penyadang dana juga  belum menyetujui penetapan PT Katahira sebagai pemenang tender pengerjaan basic design.

Terkait hal itu  JICA pun masih  terus melakukan negosiasi dengan pihak Departemen Perhubungan.

"PT MRT tidak dapat ikut campur terkait basic design ini. Intinya JICA masih enggan. Sehingga, JICA akan melakukan negosiasi dengan Departemen Perhubungan terkait pemenang PT Katahira tersebut,” Eddi, Jumat 13 Maret 2009.

Eddi berharap pelaksanaan tender paling lambat selesai pada Juli 2010.

Sebab kata Eddi penyelesaian basic design membutuhkan waktu paling cepat dalam 14 bulan. "Pertengahan 2010, baru masuk pelaksanaan tender untuk pengerjaan fisik dimulai,” terangnya.

Eddi menjanjikan harga tarifnya di Jakarta akan lebih murah dibandingkan negara-negara lain yang sudah menerapkan moda transportasi ini lebih dulu seperti Singapura.

Tarif rata-rata MRT di Jakarta hanya berkisar Rp 6 ribu. Sementara di Singapura untuk tariff terpendek saja sekitar Rp 7.800.

"Tarif kita sesuaikan dengan daya beli masyarakat Jakarta,” katanya.

Rencananya, PT MRT Jakarta akan membangun 12 stasiun yang meliputi 4 stasiun subway (bawah tanah) dan 8 stasiun melayang.

Sebanyak 8 stasiun akan dibangun di jalur layang yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan.

Sedangkan 4 stasiun di bawah tanah (subway) akan dibangun di Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi dan Dukuh Atas.

Armada mass rapid transit (MRT) yang akan disiapkan berupa 17 set kereta dengan total gerbong sebanyak 102 unit. Kereta bisa melaju pada kecepatan antara 80 kilometer hingga 100 kilometer per jam.

Dengan kecepatan maksimal kereta 80 hingga 100 kilometer per jam, maka dengan total track sepanjang 14,5 kilometer akan ditempuh dalam waktu 27 menit, termasuk termasuk pemberhentian di masing-masing stasiun.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024