Proliga 2009

Selamat Tinggal Bogor Prayoga

VIVAnews - Bogor Prayoga Unitas kembali menuai hasil buruk di seri keempat putaran kedua bola voley Proliga 2009. Setelah di hari pertama ditaklukkan Gresik Petrokimia, Bogor Prayoga, Sabtu 14 Maret 2009, kembali menelan kekalahan dari Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-1 (25-18, 25-23 19-25, 25-20).
 
Pada pertandingan yang digelar di GOR Tri Dharma, Gresik,  Prayoga sebenarnya mampu memberikan perlawanan berarti. Namun duet legiun asing yang dimiliki BNI Taplus, Dani Mancuso dan Jo Esco Bar, ternyata mampu tampil solid dan sering kali merepotkan Mella Marshellyna cs.
 
Dengan kekalahan ini, peluang Prayoga melaju ke final four akhirnya tertutup sudah. Pasalnya, Prayoga terkunci di dasar klasemen musim ini. Sebenarnya, pelatih Prayoga memang telah menilai peluang timnya melaju ke final four hampir dipastikan tertutup sebelum laga ini.
 
"Peluang kami memang tipis. Tapi kami tetap bermain serius meskipun kualitas yang kami miliki hanya sebatas itu. Selain itu kematangan tim kami juga kurang," ujar Nandi Nata.
 
Saat disinggung mengenai kandidat kuat partai puncak nanti, Nandi Nata masih menempatkan Surabaya Bank Jatim dan Jakarta BNI Taplus sebagai kandidat kuat juara Proliga 2009 ini.
 
"Semua tahu, superior Bank Jatim akan coba didobrak BNI Taplus," tambah Nandi.
 
Sedangkan bagi Jakarta BNI Taplus, kemenangan ini semakin memantapkan langkah mereka ke babak final four yang akan digelar di Solo pada 20-22 Maret mendatang. Meski tak lagi menentukan, namun pelatih BNI Taplus, Sukirno, tetap mengaku senang dengan performa Puspita Dewi Rani cs.
 
"Prayoga cukup bagus. Defend dan service mereka juga bagus. Sayangnya mereka hanya punya satu mortir (pemain asing), sedangkan kami mempunyai dua mortir," ujar Sukirno.
 
"Jika mereka mempunyai lebih dari satu mungkin Prayoga akan melaju ke babak final four," tambahnya.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024