Ekspor Februari via Tanjung Priok Anjlok 25%

VIVAnews - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mendeteksi penurunan ekspor lewat Pelabuhan Tanjung Priok pada Februari 2009 turun 23-25 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Saya lupa angkanya, tapi dibandingkan tahun lalu sekitar 23-25 persen, itu belum keseluruhan," kata Plt Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung Departemen Keuangan, Selasa 17 Maret 2009 malam.

Untuk mengantisipasi penurunan ekspor ini, pemerintah akan membuat sejumlah skenario. Di antaranya, jika pertumbuhan ekspor mengalami kontraksi minus lima persen atau minus 10 persen, maka risiko revisi terhadap pertumbuhan ekonomi akan terjadi.

Karenanya pemerintah kini mengupayakan program stimulus untuk meningkatkan permintaan domestik yang baru akan terlihat dampaknya pada April atau Mei mendatang. Sementara efek dari berbagai stimulus perpajakan sudah dirasakan masyarakat yang akan dikompensasi dengan penurunan revenue atau penerimaan perusahaan.

"Nanti kita lihat. Makanya saya selalu katakan dari sisi siklus budget. Pemerintah akan melihat lebih lanjut sesuai dengan
siklus anggaran, kemudian melaporkannya ke DPR. Kalau situasinya sangat penting untuk diperbaiki, sehingga DPR dan pemerintah sepakat mengubah volume stimulus, maka itu akan dibahas pada APBNP setelah semester kedua," bebernya.

Sedangkan dari sisi investasi, Menkeu mengatakan masih cukup positif. Dari sisi lending masih terjadi pertumbuhan di atas 15-20 persen. Yang akan mengalami penurunan kemungkinan pasar modal karena perusahaan-perusahaan publik yang menerbitkan obligasi akan merencanakan kembali ekspansi mereka.

Kombes Iqbal dan Anak Buah Cegat Kendaraan di Lampu Merah, Bikin Pengendara Hepi
Aksi menentang kekerasan terhadap jurnalis. (Foto ilustrasi).

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023 Ungkap Keamanan saat Peliputan Belum Terjamin Penuh

Survei mengungkapkan, bentuk kekerasan Jurnalis berupa pelarangan liputan hingga teror dan intimidasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024