AS Berencana Dukung Deklarasi Kaum Homoseks

VIVAnews - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) berencana menandatangani deklarasi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menentang kejahatan terhadap kaum homoseksual. Ini merupakan keputusan yang mengejutkan. Pasalnya, presiden AS sebelum Barack Obama, George Walker Bush, menolak menandatangani deklarasi ini, 19 Desember 2008.

Deklarasi ini telah ditandatangani 27 negara anggota Uni Eropa dan Jepang, Australia, Meksiko, dan puluhan negara lainnya. Saat ini, Kongres AS sedang menelaah keputusan menandatangani deklarasi itu.

"Keputusan AS ikut serta dalam deklarasi PBB menentang kejahatan terhadap kaum homoseksual ini untuk menunjukkan AS mendukung penegakan hak asasi manusia (HAM) untuk semua," kata sumber di pemerintahan yang menolak disebutkan namanya kepada Associated Press di Washington, Selasa 17 Maret 2009.

Sumber ini menambahkan bahwa AS prihatin dengan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap kaum gay, lesbian, transseksual, dan biseksual. Selain itu, AS juga mengutuk kriminalisasi terhadap perbedaan orientasi seksual di sejumlah negara.

Aktivis HAM kaum homoseksual telah mengritik pemerintahan Bush yang menolak menandatangani deklarasi PBB ini. Pemerintahan Bush menyatakan penandatanganan deklarasi bertentangan dengan undang-undang di sejumlah negara bagian.

Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono

Hingga saat ini, inti pertimbangan Obama mengenai penandatanganan deklarasi yang bertolak belakang dengan Bush belum diketahui. (AP)

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun adik Tien Suharto, Siti Hardjanti Wismoyo di Gedung Perwayangan TMII, Jakarta Timur, Kamis, 25 April 2024

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tak Akan Mundur dari Jabatan Menhan

Setelah ditetapkan sebagai presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo dipastikan tidak akan mundur dari jabatannya saat ini selaku Menteri Pertahanan RI.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024