VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat, 20 Maret 2009, kembali dibayangi aksi ambil untung (profit taking) investor setelah menguat kemarin mengikuti kelanjutan kenaikan indeks saham Wall Street.
"Sisi teknis menunjukkan IHSG sudah rawan protif taking," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 19 Maret 2009.
Menurut Purwoko, pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh perkembangan makro ekonomi global. Beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat tetap menjadi fokus investor global hari ini. "Jadi, kalau bursa Wall Street merah lagi, aksi profit taking tak bakal terbendung," tuturnya.
Dia mengakui, secara teknis juga memperlihatkan adanya indikasi IHSG akhir pekan ini cenderung terkoreksi. Hal itu ditunjukkan indikator stochastic oscillator yang menunjukkan indeks sudah memasuki area jeli beli (overbought). "Kisaran IHSG hari ini bergerak di kisaran level 1.324-1.353," ujar Purwoko.
Teguh Ramadhani, pengamat pasar modal juga berpendapat IHSG hari ini berpeluang terkoreksi kembali. Pasalnya, secara teknis menunjukkan bakal terjadinya koreksi. "Biasa, sudah dua hari terakhir menguat. Apalagi, akhir pekan biasanya pelaku pasar merealisasikan keuntungan," ujarnya.
Dia menambahkan, masih sepinya transaksi di akhir pekan ini yang ditunjukkan pada perdagangan kemarin, di mana likuiditas menurun dari sebelumnya turut mendorong IHSG Jumat rawan terkoreksi. "Apalagi, bursa regional sepertinya juga rawan aksi ambil untung," kata Teguh.
Teguh memproyeksikan, indeks akhir pekan ini bergerak di kisaran level 1.327-1.351.
Sementara itu, pada transaksi kemarin, indeks ditutup di level 1.341,60 atau naik 18,77 poin (1,41 persen) dari perdagangan Rabu, 18 Maret, yang berakhir menguat 10,75 poin (0,81 persen) ke posisi 1.322,84.
Bursa Asia ditutup bergerak variatif. Hang Seng Index menguat 13,75 poin atau 0,10 persen ke posisi 13.130,92, Nikkei 225 turun 26,21 poin (0,33 persen) ke level 7.945,96, dan Straits Times Singapura terangkat 8,92 poin atau 0,57 persen menjadi 1.584,86.
Sedangkan di bursa Wall Street, perdagangan Kamis waktu New York atau Jumat dini hari WIB melemah lagi. Indeks Dow Jones turun 1,15 persen atau 85,78 poin ke leval 7.400,80. Indeks Nasdaq juga melemah 7,74 poin atau 0,52 persen ke 1.483,48, dan indeks S&P 500 terkoreksi 10,31 poin atau 1,30 persen ke 784,04.
Rekomendasi Saham
Purwoko menyarankan, cermati sentimen global maupun regional maupun domestik sebelum mengambil posisi di saham yang diperkirakan bakal terkena aksi ambil untung invesotor.
Teguh merekomendasikan, beli terbatas (buy on weakness) saham-saham unggulan seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). "Fundamental yang menjanjikan menjadi dasar pembelian saham," kata dia.