Perdagangan Saham di Asia

Laporan Buruk Jepang Pengaruhi Bursa Tokyo

VIVAnews - Menjelang pertemuan dua puluh pemimpin negara dalam G-20 di London, Inggris, Kamis mendatang, para investor di Asia mulai bersikap hati-hati.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Oleh karena itu berbagai indikator saham di sejumlah bursa utama kawasan Asia ditutup beragam jelang penutupan perdagangan Selasa sore, 31 Maret 2009. Pemicu lain adalah data dan berbagai kabar yang datang semakin menggarisbawahi bahwa kondisi ekonomi masih sangat buruk.

Indeks Nikkei 225 (Jepang) jatuh 84 poin (1 persen) menjadi 8.151. Sebaliknya, indeks Hang Seng (Hong Kong) ditutup naik 39,77 poin (0,3 persen) menjadi 13.496,10 setelah kemarin anjlok hampir 5 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi mengalami kenaikan 1,2 persen. Penyebab kenaikan adalah survei oleh bank sentral Korea Selatan yang menunjukkan bahwa sektor manufaktur di negara tersebut agak membaik. Di daratan China, indeks Shanghai tidak mengalami perubahan dari hari sebelumnya. Sedangkan indikator saham di Australia turun 0,6 persen, dan indeks di Singapura naik 0,9 persen.

Menjelang pengumuman data pengangguran di Amerika Serikat akhir pekan ini, kabar buruk datang dari Jepang. Kondisi ekonomi di negara ekonomi terkuat kedua di dunia tersebut terus melemah. Tingkat pengangguran di Jepang naik menjadi 4,4 persen pada Februari dan konsumen memangkas drastis pengeluaran, sehingga pemerintah Jepang merasa perlu untuk mengambil langkah penyelamatan.

Perdana Menteri Taro Aso diperkirakan akan mengumumkan program stimulus ekonomi dalam pertemuan G-20. Jumlahnya akan berada di atas 12 triliun (US$ 122 miliar) seperti tahun lalu.

Namun, harapan bahwa pertemuan dua puluh negara berkembang dan negara industri termaju itu akan menghasilkan sesuatu untuk membangkitkan ekonomi, lenyap. Skenario terburuknya, pertemuan negara-negara yang menyokong 85 persen ekonomi dunia tersebut akan menghasilkan ketegangan antara AS, Uni Eropa, dan China terkait kebijakan fiskal dan ekonomi.

Sementara itu, harga minyak di Asia naik tetapi masih berada di bawah level US$ 50 per barel. Di pasar valuta, nilai tukar dolar AS naik menjadi 98,06 yen per dolar dari 97,34 yen, Senin lalu di New York. Sedangkan nilai tukar euro naik menjadi US$ 1,3234 per euro dari US$ 1,3185 per euro. (AP)

Mazda EZ-6

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024

Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024