VIVAnews - Memasuki hari keenam bencana jebolnya tanggul Situ Gintung, posko-posko yang dibangun beberapa partai politik mulai mendadak kosong.
Berdasarkan pantauan VIVAnews, posko parpol yang awalnya menjamur dan dipenuhi kader-kadernya di sekitar lokasi bencana Situ Gintung, kini mulai mendadak menjadi posko tak berpenghuni.
Hanya nampak beberapa atribut parpol yang masih terpampang tanpa ada seseorangpun yang berada di posko tersebut.
"Iya poskonya kosong. Tidak tahu orang-orang pada kemana, ini saya cuma numpang istirahat," kata salah satu relawan, Aziz Ramadhan, 27 tahun, yang sedang istirahat di salah satu posko bencana parpol.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu menilai dengan banyak posko-posko dan kader-kader partai politik membuat proses evakuasi menjadi terhambat.
"Mereka bukannya membantu, malah mempersulit," ujarnya.
Karena, menurutnya kader-kader itu kurang profesional dalam penanganan bencana. "Mereka cuma ingin membuktikan eksistensi partainya saja," imbuhnya.
Buktinya terlihat dengan banyaknya posko parpol yang hanya memasang bendera partainya, lalu poskonya di tinggalkan begitu saja. "Sudah seperti ajang pameran saja," lanjut dia.
Jebolnya tanggul Danau Cirendeu, mengakibatkan satu kampung Cirendeu terendam air, ratusan rumah hancur, puluhan orang meninggal, dan ratusan orang luka-luka dan hilang.
Korban meninggal sampai dengan pukul 14.00, Rabu 1 April 2009, jumlahnya mencapai 100 orang.
Angkatan Udara Iran Siagakan Jet Sukhoi Tua untuk Lawan Israel
Pemerintah Iran menegaskan bahwa militernya siap untuk menghadapi setiap serangan Israel, pascaserangan yang dilancarkan pada 13 April 2024 lalu
