Tanggul Situ Gintung Jebol

5 Desember 2008 Tanggul Diketahui Keropos

VIVAnews - Bencana Situ Gintung diduga tidak hanya dikarenakan curah hujan tinggi yang menyebabkan jebolnya tanggul. Tapi, ada pula pemicu lain seperti kekeroposan pada saluran pengalihan.

"Pada 5 Desember 2008, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) meneliti kualitas air Situ Gintung. Mereka sempat memotret adanya kekeroposan pada saluran itu," kata pengamat tata ruang dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, dalam perbincangan dengan VIVAnews melalui telepon, Kamis, 2 April 2009.

Maka itu, curah hujan yang tinggi tidak bisa dijadikan dasar utama jebolnya tanggul yang berdiri sejak zaman Belanda itu. Padahal, lanjut dia, ketika Jakarta mengalami banjir besar tahun 2005, curah hujannya tidak mengakibatkan tanggul itu jebol.

"Saat itu curah hujannya bisa mencapai 300 milimeter per hari," ujar pria yang juga anggota Ikatan Ahli Perencanaan ini. Dia pun mengimbau agar pihak berwajib menyelidiki kasus ini hingga diproses secara hukum.

Tetapi, untuk saat ini tidak bisa dikatakan adanya kelalaian. Karena pernyataan itu hanya bisa dikeluarkan dan diputuskan melalui pengadilan. "Memang tidak bisa divonis ini lalai, tapi memang ada temuan bahwa monitoring terhadap tanggul itu sangat minim," kata dia.

Hingga kini, insiden jebolnya tanggul Situ Gintung menyebabkan 100 orang meninggal. Lebih dari 300 rumah mengalami rusak berat dan porak-poranda. Sedangkan korban hilang menurut Posko Bencana ada 14 orang.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024