PKS Jual Yudhoyono Dalam Kampanye

Mubarok: Itu Yang Kurang Fair

VIVAnews – Hampir setiap kali kampanye terbuka, Partai Keadilan Sejahtera menyebut Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, di beberapa kesempatan petinggi partai itu minta pendukungnya menanggapi ide PKS koalisi dengan Yudhoyono.

Menanggapi perilaku politik PKS itu, Achmad Mubarok, Wakil Ketua Dewan Partai Demokrat, mengatakan “itu yang kurang fair.”

Yang dilakukan PKS dengan membawa-bawa nama Yudhoyono dihadapan kader dan simpatisan itu dibaca Mubarok sebagai strategi komunikasi politik. Tujuan utamanya mencari dukungan sebanyak-banyaknya, terutama dari luar PKS.

Kata Mubarok, cara kampanye yang dilakukan PKS itu juga dapat dimaknai sebagai upaya mengesankan PKS merupakan sebuah partai yang berhasil mempersatukan semua kepentingan.

“Itu bisa diartikan kalau mau dukung SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), tidak usah lewat Partai Demokrat. Tapi lewat PKS,” kata dia.

Menurut Mubarok, strategi komunikasi seperti itu juga dapat dibaca melalui salah satu iklan PKS berbentuk banner yang dipasang di pohon-pohon.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

Bunyinya Emang Merah Bisa PKS, Emang Hijau Bisa PKS, Emang Kuning Bisa PKS, Emang Biru Bisa PKS? Untuk Indonesia Yang Lebih Baik, Kenapa Tidak.

Mubarok mengatakan tidak bermaksud membatasi  kreativitas peserta pemilu dalam kampanye. Hanya saja, kata dia, masing-masing partai sudah memiliki ikon. PKS, kata dia, sudah mempunyai ikon Hidayat Nur Wahid. Sedangkan Yudhoyono adalah ikonnya Partai Demokrat.

Kendati demikian, bagi Mubarok, kampanye semacam itu juga tetap memiliki dampak positif. Yaitu, iklan PKS itu membuktikan sosok Yudhoyono merupakan tokoh nasional yang diakui semua kalangan. “Tapi, dampak negatifnya, untuk merebut dukungan.”

Zeekr 009 Grand

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024