Lomba Artikel Pemilu 2009

Kasihan Rakyat Indonesia

VIVAnews - Seperti biasa saya sering ngobrol bersama-sama teman lama di daerah-daerah yang saya kunjungi. Akhir-akhir ini saya berusaha merubah diri untuk dapat lebih banyak mendengar daripada bicara.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Obrolan ringan pun terjadi di suatu kampung di wilayah Subang. Kampung tersebut cukup jauh dari jalan kota, jalannya tanah, bebatuan, bahkan berlubang-lubang akibat mondar mandir truk penarik pasir.

Saya menuju kampung itu diajak seorang teman lama yang sudah tidak bertemu lebih dari 25 tahun. Saya pun disambut hangat ala kampung, air kopi, makanan seadanya.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Pembicaraan dimulai dengan menanyakan kondisi kehidupan warga di kampung tersebut, setelah saya dikenalkan oleh sang teman lama, lalu saya menjadi pendengar apa yang dikatakan masyarakat yang ikut kumpul saat itu.

Saya coba memancing tentang pemilu, serta merta seorang bapak yang cukup vokal di obrolan itu mengatakan , "lelah Pak". (dalam hati, benar juga kasihan rakyat ini).

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya

Bapak tadi meneruskan bicaranya, bahwa dirinya dan masyarakat lainnya sudah lelah sekali mengikuti pemilu ini. Sudah berkali-kali pemilu, ditambah pilkada dari mulai pemilihan bupati, gubernur, dan sebentar lagi pemilu legislatif, yang akan dilanjut pilpres, belum lagi di lingkungan RT, RW, dan pilkades.

Saya tanya lebih lanjut agar unek-uneknya keluar, apa yang membuat lelah tersebut? Dikatakannya, bahwa rakyat seperti dikerjain oleh para elit. Mereka itu butuh suara rakyat, tapi setelah jadi tidak ada perhatian dan kasih sayang kepada rakyat.

Rakyat ini seolah-olah hanya diperlukan saat mau pemilu saja, setelah itu dilupakan lagi. Jangan salahkan rakyat jika ada partai atau caleg yang datang, lalu dimintai duit ala kadarnya.

Karena sudah sejak dahulu sebagian besar partai,  presiden, dan caleg melupakan rakyat banyak. Padahal jika ingin terpilih lagi dan menjadi presiden atau wakil rakyat yang dicintai rakyatnya, sangat mudah sekali, yaitu cintai rakyat.

Caranya jangan membodohi dan membohongi rakyat, bantulah rakyat semaksimal mungkin agar hidupnya semakin mudah dan sejahtera, itu saja. Dijamin, rakyat pasti sayang kepada pemimpin atau wakil yang seperti itu.

Saya pun manggut-manggut pertanda mengiyakan pesan-pesan yang disampaikan dan dirasakan masyarakat pada umumnya. Tidak terasa obrolan pun telah berlangsung dua jam lebih.

Sebelum pamitan, saya hanya berpesan negara kita ini sesungguhnya bisa dirubah, dan yang merubah itu rakyat sendiri , ya kita semua. Jadi rakyat jangan diam saja, jika tidak ingin dikerjain terus oleh para elit.

Setelah pamitan, di jalan saya katakan kepada teman, memang betul jika ingin jadi pemimpin yang dicintai rakyatnya tidak ada cara lain lagi selain harus sayang kepada rakyat sendiri. Semoga bermanfaat.(triharja@gmail.com)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya