VIVAnews - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) memberlakukan status siaga 1 selama proses penyelenggaraan pemilu legislatif berlangsung.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Hery Subiansauri kepada VIVAnews mengatakan, status siaga 1 merupakan antisipasi kondisi darurat yang bisa mengancam keamanan dan ketertiban di Sulsel.
"Siaga 1 kita berlakukan rabu hari ini, dengan tidak ada batas waktu. Artinya, polisi akan mengawal pengamanan hingga proses pemilu legislatif selesai," kata Kombes Polisi Hery Subiansaury, Rabu, 8 April 2009.
Ia menambahkan, sekitar 17 ribu personil kepolisian telah dikerahkan ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan untuk mem-back up status siaga 1 tersebut. Mereka terkonsentrasi pada tiga tingkat pengamanan. Yakni pengamanan aman, rawan I dan rawan II.
"Fokus pengamanan adalah di kantor KPU dan Panwas di seluruh Sulsel hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS). Yang paling rawan adalah proses penghitungan suara di TPS dan ketika suara di bawa ke KPU kabupaten/kota," terang Hery di ruangannya, di Mapolda Sulselbar.
Saat ini, lanjut Hery, Polda Sulselbar belum menerima satu laporan apapun tentang adanya oknum yang mau mengganggu pelaksanaan pemilu. Meski demikian, Ia meminta seluruh personil menindak tegas seluruh oknum yang ingin mengganggu pemilu legislatif.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVAnews, sekitar 5.600.000 penduduk masyarakat Sulawesi Selatan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilu legislatif kamis, 9 April besok. Mereka akan mendatangi lebih dari 15 ribu TPS yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Sulsel.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.
