Rusuh di Waena, Papua

Ancaman Dari Sandi Merah

Pesan pendek itu beredar Rabu kemarin. Isinya serem: Malam ini kami akan rapat untuk membentuk agenda penyerangan terhadap Waena dan sekitarnya. Tujuan rumah penduduk warga sekitar. Dan sejumlah markas polisi dan TNI.”

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Siapa si pengirim pesan itu tidak jelas. Mereka cuma menamakan diri: Sandi Merah.

Pesan serem itu marak beredar di Papua, dan meluncur jauh hingga ke  sejumlah kalangan di Jakarta, Rabu sore kemarin. Kepala Kepolisian Papua, Inspektur Jenderal Polisi Bagus Ekodanto ketika dihubungi  VIVANews sore kemarin, membenarkan maraknya peredaran SMS itu. “Itu SMS yang ingin mengagalkan Pemilu,”kata Ekodanto.

Sering Dikasih Perhiasan, Fuji Ingatkan Hal Mulia Ini untuk Para Fansnya

Pemilihan Umum memang bikin tensi Papua mendidih sebulan terakhir. Unjuk rasa untuk menolak Pemilu  marak di  Jayapura. Tanggal 10 Maret lalu, ratusan orang yang bergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berduyun ke kota Jayapura.

Dari sejumlah kota kecil di sekitar Jayapura, mereka tumpah di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRD). Mereka mendesak anggota dewan menolak pelaksaan Pemilu. Mereka juga menuntut agar DPRD mereview Pepera 1969.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Pepera adalah  Penentuan Pendapat Rakyat  yang digelar tahun  1969 dan menjadi titik penentu pengakuan dunia internasional atas kehadiran Indonesia di Papua. Unjuk rasa ini berakhir damai.

Tapi rasa damai itu lenyap sore kemarin, semenjak Sandi Merah menebar pesan serem itu. Pesan merasuk di seantero Papua. Sejumlah warga bertanya apakah ancaman itu bakal terjadi. Dan ternyata bukan isapan jempol belaka.

Dini hari tadi, sekitar pukul 00.30 waktu setempat – waktu Papua dua jam lebih cepat dari Jakarta – kepolisian di Sektor Abepura diserang ratusan orang. 

Abepura adalah kota pelajar tempat sejumlah kampus seperti Universitas Cendrawasih berpusat. Letaknya sekitar 10 kilometer dari Jayapura. Penyerangan disubuh hari itu menewaskan seorang warga.

Pada  saat yang sama kampus Universitas Cendrawasih dilalap api. Diduga kebakaran itu disengaja. Suasana tegang, warga berjaga di luar rumah.

Kobaran api terlihat hingga jarak lima kilometer. Seorang warga bernama Silalahi kepada VIVANews menuturkan bahwa sebelum kebakaran terjadi petugas keamanan Universitas Cendrawasih diserang sepuluh orang tidak dikenal.

Penyerangan yang banyak menimbulkan korban jiwa terjadi di Waena, kota kecil yang juga tak berapa jauh dari Jayapura. Tiga orang tewas. Dua sekarat. Sejumlah rumah di Waena rusak parah. Kisruh juga meletik jauh ke Pulau Biak, satu jam penerbangan dari Jayapura. Pukul 22.15 WIT, Depo Pertamina di pulau itu terbakar. Satu balita tewas.

Hingga kini polisi masih terus mengusut para pelaku kerusuhan itu. Tapi belum lagi rentetan kasus itu terungkap, sebuah ancaman baru beredar siang hari ini. Di Papua, sejumlah warga menerima SMS yang juga sama seremnya, “Serangan akan berlanjut malam ini.” Siapa gerangan Sandi Merah itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya