Akhir Pekan, Pasar Asia Berakhir Positif

VIVAnews - Perdagangan pasar saham di Asia umumnya ditutup menguat pada akhir perdagangan minggu ini. Hal itu dipicu semakin membaiknya kepercayaan investor bahwa ekonomi dunia bisa kembali tumbuh.

Indikator membaiknya pasar saham terlihat dari meningkatnya bursa Jepang 0,5 persen, Korea Selatan 1,5 persen, Shanghai 2,7 persen dan 1,2 persen di Thailand. Indeks RTS Rusia juga meningkat 0,9 persen.

Perdagangan yang semula sepi di pasar saham di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Australia, dan Selandia Baru juga ditutup membaik pada akhir pekan ini. Bursa di Hong Kong, India, Indonesia, Singapura, dan Filipina juga ditutup dalam kondisi yang sama. Kondisi harga minyak dunia juga mengalami hal yang serupa.

Membaiknya kondisi ini dipicu pergerakan positif pasar Kamis lalu di Amerika, di mana bank besar, Wells Fargo & Co, melaporkan keuntungan yang besar di kuartal pertama. Ini menjadi sentimen positif pasar keuangan AS yang selama ini dibayang-bayangi oleh resesi dunia.

Investor Amerika memandang kondisi Well Fargo sebagai tanda adanya perbaikan terhadap kondisi keuangan yang selama ini sakit. Namun kondisi pasar ini masih akan diuji lagi minggu depan dengan adanya laporan kuartal bank berkelas seperti Goldman Sachs Group Inc, JP Morgan Chase & Co dan Citigroup Inc. Mereka akan melaporkan pendapatan kuartal pertama. Dari sini kesetabilan industri bisa terlihat membaik bagi para investor dengan adanya pemulihan bank-bank yang sehat.

Pada Maret ini, pasar global cukup banyak membuat keuntungan besar. Jika ini terus terjadi, maka ini akan menunjukkan tanda-tanda penguatan.

Semakin lebih baik data ekonomi yang dikeluarkan, maka jika itu digabungkan dengan upaya pemerintah di seluruh dunia, artinya resesi global yang terjadi sudah bisa diakhiri. Di sini ada harapan dengan pulihnya pasar saham dalam sistem perekonomian, maka biasanya sekitar enam sampai sembilan bulan kemudian perekonomian riil akan menjadi lebih baik.

Namun, banyak analis berpendapat bahwa laporan pendapatan perusahaan Amerika dalam beberapa minggu terakhir jika kondisinya tidak begitu baik saat dikeluarkan, ini bisa membawa ekonomi dunia melorot.

Di Jepang, saham Nikkei 225 rata-rata menguat 48,05 poin (0,5 persen) ke level 8.964,11. Posisi ini menjadi puncak tertinggi sejak 7 Januari 2009.

Di Tokyo pemenang terbesar kenaikan ini adalah Pioneer Corp, di mana Skyrocketed dikabarkan naik 27 persen saat membentuk usaha patungan dengan Sharp Corp. Sedangkan Nissan Motor Co naik 4,9 persen dan Sony Corp naik 4,2 persen.

Kospi dari Korea Selatan juga naik 19,69 poin atau 1,5 persen ke 1.336,04. Indeks utama Shanghai naik 2,7 persen menjadi 2.444,23.

Pada hari Kamis di New York, Dow Jones naik 246,27 atau 3,1 persen. Indeks Standard & Poor's 500 naik 31,40 (3,8 persen) ke level 856,56 dan Nasdaq Composite Index menguat 61,88 poin atau 3,9 persen menjadi 1.652,54. (AP)

ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan deeskalasi atau menahan diri dapat mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024