VIVAnews - Telkom sedang giat-giatnya menggalakkan kerja sama dengan operator dari luar untuk memperkukuh bisnisnya.
Setelah akhir Maret lalu Telkom meneken perjanjian kerja sama dengan Telekom Malaysia Berhad, hari ini Telkom mengumumkan kerjasama dengan operator asal Perancis French Telecom.
Melalui brand Orange, French Telecom mempercayakan Telkom untuk menyediakan layanan Global Datacom kepada sekitar 100 kliennya di Indonesia.
"Ini merupakan milestone (tonggak bersejarah) bagi Telkom karena kami dipercayakan untuk menyambungkan kanal trafik dari pelanggan Orange di Indonesia," ujar Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom, di Gedung Grha Citra Caraka Jakarta, 15 April 2009.
Menurut Vice President Enterprise Telkom Slamet Riyadi, perusahaannya akan melayani sekitar 213 sirkuit per link pelanggan Orange, dengan menyediakan kapasitas bandwidth total sebesar 500 Mbps di tahun ini.
Kerja sama Telkom dan Orange akan menyediakan layanan bagi pelanggan enterprise Orange Kanal yang disediakan, diharapkan mampu menggenjot revenue hingga Rp 100 miliar per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Orange Asia, Charles Kennaway, mengatakan bahwa setelah melalui proses due dilligence yang cermat, pihaknya menetapkan bahwa Telkom merupakan mitra yang terbaik di Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan Telkom karena Telkom cocok dengan layanan bisnis kami," kata Kennaway. Apalagi Telkom tengah mengembangkan jaringan berbasis Internet Protocol seperti saluran MPLS atau VPN IP.
"Kami berharap, bisnis ini akan meningkat dua kali lipat dalam sembilan hingga 12 bulan ke depan," ujar Kennaway.
Menurut Rinaldi, kerjasama serupa dengan Orange juga akan dilakukan dengan salah satu operator besar dari luar negeri. Namun, Rinaldi belum mau mengungkap operator tersebut.
"Operator ini dari negara maju," katanya. Telkom baru akan mengumumkan kerjasama itu bulan depan.
Dalam kesempatan yang sama, Rinaldi juga mengungkapkan belanja modal Telkom tahun ini, yaitu senilai Rp 21 triliun.
Menurut Rinaldi, dari jumlah itu, 60-70 persennya berasal dari dana internal. Adapun sisanya berasal dari pinjaman.
Porsi tersebut akan digunakan untuk pembangunan jaringan backbone, pembangunan broadband, flexi, realisasi awal satelit kerjasama dengan Rusia.
Namun, yang terbesar, kata Rinaldi, dialokasikan untuk pembangunan selular di Telkomsel.