VIVAnews - Eka Riyanti Tunya ,siswi kelas 1 SDN Penjaringan 05 Petang, menjadi korban penculikan. Aksi penculikan diduga didalangi sindikat penculik anak.
Kejadian berawal sekitar pukul 13.30, Kamis 16 April 2009. Eka yang sedang belajar di kelas tiba-tiba didatangi seorang wanita muda tidak dikenal.
Wanita yang belakangan diketahui bernama Dahlia, 26, menjemput Eka di sekolahnya di Jalan Raya Pluit Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia mengaku sebagai anggota keluarga.
Kepada pihak sekolah, warga Kampung Tegal RT 02 RW 05, Curug, Kabupaten Tangerang, itu mengarang cerita bahwa ibu Eka berada di Rumah Sakit Atmajaya akibat terjatuh dari kamar mandi.
Eka pun masuk perangkap. Bocah tujuh tahun itu menurut saja ketika diajak pelaku keluar sekolah. Apalagi sang guru yang sedang mengajar, Muliana, 30, telah mengizinkannya.
Selepas dari sekolah, tak sengaja mereka berpapasan dengan Yance, 48, paman Eka. Dahlia gelagapan saat Yance bertanya keponakannya akan dibawa kemana. Tanpa berpikir panjang, Dahlia mengulang cerita karangannya.
Mendengar jawaban Dahlia, Yance spontan menghubungi keluarganya untuk memastikan kebenaran kabar kecelakaan ibunda Eka. Kecurigaan Yance pun muncul saat keluarga mengatakan ibu Eka sehat. Sadar keponakannya di tangan penjahat, Yance langsung membawa Dahlia ke kantor Kepolisian Sektor Penjaringan, Jakarta Utara.
Benar saja, kepada penyidik, Dahlia mengaku sengaja menculik Eka. Ia tak sendiri tapi dibantu sang pacar Heru, 26, dan kedua temannya yaitu Eka, 45, dan Eli, 50. Skenarionya, Dahlia bertugas membawa Eka keluar sekolah. Sedangkan, tiga temannya menjemput begitu Dahlia dan Eka tiba di RS Atmajaya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan, Inspektur Satu Ali Gufron membenarkan kasus itu. Ia juga memastikan Dahlia telah diamankan. Sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran. Para pelaku akan dijerat pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun
BI menegaskan, terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
